Senin, 30 Juni 2014

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , , ,
             
 

             Abdullah bin Saba, tokok intelektual dari pendirian gerakan syi’ah kini telah memiliki sejumlah pengikut pada masa kekhalifahan Usman bin Affan radhiallahu’anhu. Bersama pengikutnya, mereka mencoba mengantongi kesalahan-kesalahan pemerintahan shahabat yang terkenal sangat pemalu ini untuk kemudian menjadikannya protes terbuka kepada khalifah (dan syubhat terbesar mereka adalah bahwa Ali merupakan titisan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sendiri—bahkan pada kadar yang paling ekstrim ada syi’ah yang menganggap Ali adalah titisan Allah). Namun, mereka tidak cukup memiliki keberanian untuk melakukannya secara terang-terangan melainkan dengan menyamarkannya sebagai ibadah umrah.

                Di suatu tempat yang bernama Juhfah, demi mencium gelagat buruk dari rombongan ini khalifah pun mengutus Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu untuk mencegah mereka memasuki kota yang diberkahi: Madinah. Agar pemikiran beracun mereka tidak menyebar di tengah-tengah penduduk yang beriman kepada Allah dan menerima secara penuh legitimasi Usman sebagai kepala negara.

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , ,
Bismillah...

                Wah, blog ini sudah beberapa minggu terlantar. Mungkin karena terlalu focus ke blog satunya hehe—ngeles. Baik, apa yang ingin saya ceritakan hari ini? Hmm, mungkin karena sudah masuk suasana Bulan Ceria—Ramadhan—maka saya akan menceritakan dan hikmah terbaru yang saya dapat, tadi.

                Pada awalnya hari ini kami berencana untuk Praktikum PPT (Para Pencari Ta’jil). Bahkan sudah diatur rapi mau ke masjid mana jam berapa. Namun, qadarullah malah dapat panggilan dari Ustad buat ke masjid yang tadinya ingin dituju. Begini bunyinya:

Dimhn hdr kajian ramadhan dan buka bersama hari ini,
30 jun jam 16.00 di kaffah..
Ksh thy g lain.
Jzk.

                Singkat, padat, dan jelas. Sebagai tukang jarkom jadilah saya menyebarkannya. Dan rencana yang tadinya iseng-iseng ternyata Didengar oleh Allah :)

Senin, 16 Juni 2014

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,


Sekedar mengingatkan, visi kita adalah "Memenangkan hati dan pikiran umat..."

Fokus kerja kita adalah:

1.      Mendidik dan membina generasi Islam agar siap menjadi butir-butir peluru yang melesat tepat di jantung para tiran.

2.      Memberikan pencerdasan kepada umat tentang kondisi umat Islam di tengah pertarungan politik global, agar mereka bisa memberikan dukungan kepada para da'i dan mujahid. Sehingga bendera jihad tidak sekedar dikibarkan oleh satu golongan atau jama'ah saja. Jihad kita adalah jihadnya umat!"

Senin, 09 Juni 2014

Posted by Heri I. Wibowo |


                Tidak terasa blog ini telah memasuki tahun ke-3 berjalan. Dan tidak saya sangka pula pengunjungnya mencapai lebih dari dua puluh ribu. Ini lebih banyak daripada pasukan Ahzab terkutuk yang menyerang Madinah, bahkan lebih banyak daripada pasukan Jenderal Shibata ketika menghadapi Hideyoshi di Shizugatake.

Kamis, 05 Juni 2014

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,


                Tadinya mau bikin tulisan tentang kekonyolan-kekonyolan yang saya alami akhir-akhir ini. Tapi ada beberapa kejadian yang membuat saya kekurangan motivasi untuk menyelesaikannya. Eh, malah terbuka inspirasi untuk menulis hal-hal berikut. Haha, semoga ini cukup menghibur.

                Bagi yang sering menghabiskan waktunya di jalanan—baik dengan jalan kaki, naik motor, mobil, atau angkot—pasti ada waktu-waktu di mana rasanya demikian jengkel dengan kejadian yang ada. Dan mari saya bagi beberapa kejadian yang membuat saya seringkali geleng-geleng kepala, istighfar, dan kadang sambil mengelus dada berkata,”All iz well, all iz well…”

1.       Parkir Sembarangan
Sepertinya saya kenal daerah mana ini. Yang sering shalat di Masjid Salman mungkin tahu?



Pernah suatu kali saya sedang dalam kondisi lelah, super lapar, dan buru-buru karena baru selesai praktikum atau kuliah—saya lupa—dan terpaksa melewati salah satu jalan yang ada di daerah kosan saya. Jalan itu sempit, yang bahkan jika dua mobil dari arah berlawanan simpangan maka mereka perlu hati-hati agar kaca spion tidak saling “menyapa”. Dan siang itu, di sanalah saya dengan bungkusan lauk di setang motor kiri, terjebak kemacetan akibat ada mobil-mobil yang parkir di pinggir jalan. Perut keroncongan, tugas numpuk, ujian besoknya belum belajar.

Tidak cukup sampai di situ, karena ternyata hujan turun dengan lebat pun. Di tas juga sedang membawa laptop. Maka apa lagi yang bisa saya lakuan selain memasang rain coat di tas dan berucap all iz well, all iz well...?

Meski tidak membantu juga, karena sampai rumah saya perlu push up beberapa kali demi meredam kejengkelan yang ada (sepertinya perlu pasang sand sack di kamar nih). Dan berakhir dengan update status di FB—dengan semangat untuk memberi saran, bukan alay lho :

“Sebelumnya saya mohon maaf jika lancang sebagai pendatang. Tapi saya mohon untuk kawan-kawan yang memiliki mobil dan kebetulan sering parkir di jalan ****** untuk sesekali memikirkan mahasiswa yang hanya bisa bermotor seperti saya. Yang terjebak ketika hujan turun dengan lebat pun.”

Agak lupa redaksinya sih, tapi ya kira-kira begitu lah :p

Bahkan yang menyebalkan, seringkali mobil—juga sepeda motor—parkir di jalur khusus sepeda. Ini orang kayaknya pengen ya kalau jalan tol buat parkir sepeda? -_- (Teringat waktu dulu masih jadi biker hehe)

Senin, 02 Juni 2014

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , ,