Minggu, 22 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,





               
Hari-hari ini saya sedang menekuni buku Pidi Baiq yang berjudul “at-twitter”, kumpulan tweet-nya yang sarat pemikiran dan kritik sosial mendalam dengan tagline: Google menjawab semuanya, Pidi Baiq menjawab semaunya. Dan saya tertarik dengan kalimat pembuka di setiap babnya yang begini: “Bandung di rumahku terbuat dari Bob Dylan. Dari buku Television’s Culture of Stupidity. Dan dari monyet yang tadi kulihat di cermin. Hmm.”

                Maka dari itu saya pun ingin membuat yang versi saya:

“Bandungku hari ini dibuat dari pagi yang dingin dan sejuk, beserta ritual paginya. Beserta kepuasan yang tercipta bersamaan ritual pagi yang terlaksana: seratus kali push up dan kawan-kawannya. Juga sarapan yang damai sambil membaca koran yang berisi berita tentang depresiasi rupiah yang katanya justru menarik investor.”

Kamis, 19 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under :




            Banyak orang yang mempertanyakan tentang kematian. Mulai urusan remeh macam apakah Romeo dan Juliet akan menjadi sepasang kekasih setelah mati hingga yang berat seperti benarkah ada kehidupan setelah mati. Ada pula yang takut mati, atau bahkan yang ingin segera mati. Yang lebih mengenaskan, adalah mereka yang mati sebelum mati. Mereka, yang membunuh mimpi dan ambisinya.

            Aku pun sama dengan kalian. Sama bingungnya. Apakah mati itu menyeramkan, atau mati sekedar jalan menuju tempat yang lain? Persis seperti jika aku ingin bertemu dengan gadis pujaanku, aku harus melewati depan rumah gadis yang memujaku? Hahaha, lupakanlah urusan cinta segitiga ini.

Minggu, 15 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , , ,
sumber: https://nafay.files.wordpress.com/2012/04/1306653387-jpg.png




                Dulu saya pernah mendengar cerita tentang telur, kopi, dan wortel. Tepatnya dari Bundel Soal Gamais (BSG), yang mana Anda sulit diakui sebagai anak ITB yang merasakan serunya TPB jika tidak mengetahui buku kumpulan soal tersebut. Setelah googling, saya pun mendapatkan kisahnya. Baik, ini saya salinkan:

“Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul.

Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji- biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata. Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir. Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya:

Sabtu, 07 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , ,

             

                Tak terasa blog ini telah mencapai hampir 3 tahun dalam keberjalanannya. Tak terasa pula telah ada 25 follower, dengan 80an hits setiap hari. Lumayan, 975 follower lagi dan saya mulai bisa memasang iklan. Ya sudahlah, itu tujuan komersilnya.

                Nah, untuk sampai ke sana, hari ini saya membagikan sesuatu yang mungkin agak cukup berisi sedikit. Apa yang ingin saya bagi?

                Dalam hidup ini, masalah terbesar yang dialami manusia biasanya bermula dari komunikasi. Katanya sih begitu. Mulai urusan saling diam antara kawan hingga sebesar Perang Troya seringkali diawali oleh kesalahpahaman. Bahkan seringkali perang dalam Islam itu adanya kesalahpahaman. Para penyembah berhala salah paham tentang keinginan Tuhan Ingin disembah, Islam datang ingin memberikan informasi bagaimana Tuhan Ingin disembah. Tapi sebelum para da’i itu memperoleh kesempatan, mereka berpikir pasukan Islam hanya ingin merebut harta benda saja. Mereka mengira sedang berbuat kebaikan dengan memerangi Islam, padahal mereka sedang melakukan kesesatan yang nyata.

Rabu, 04 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,


Hahaha, jangan ditiru! :v



Hari ini saya ingin berbagi suatu pesan yang menohok hati dari Kaprodi saya yang keren. Beliau mengomentari para mahasiswa yang TA tapi nggak berasa TA-nya. So, check it out!

Selasa, 03 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,
Bukan lagi liatin orang pacaran kok,tapi seorang bapak dengan anak perempuannya :)


                Kisah pun berlanjut, yaitu ke JOGJAAAAAAA hahahaha….

                Kali ini personil bertambah dengan si Rohman, anak ke-6 Bapak dan Ibu Si Madun, yang gemar sekali bilang “Ora patut!”, masih kelas 3 SMA, paling berpigmen (sorry, guyon hahaha), paling besar badannya, sedang pusing fisika buat UN, dan bercita-cita masuk Fakultas Kedokteran. Ya, inilah penampakan beliau.


Bahkan buat ikut kami ke Jogja, dia ini sampai izin gak masuk sekolah.
Gokil emang!


Senin, 02 Maret 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,

 
Sepertinya iseng saja, namun akibatnya dapat sangat berbahaya.....

1. Saudara laki2nya bertanya saat kunjungan seminggu setelah ia melahirkan : " hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan ? " ... " tidak ada " jawabnya pendek ... saudara laki2 nya berkata lagi : " masa sih ... apa engkau tidak berharga disisinya ?? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang istimewa " .... siang itu ... ketika suaminya lelah pulang dari kantor menemukan istrinya merajuk dirumah ... keduanya lalu terlibat pertengkaran ... sebulan kemudian ... antara suami istri ini terjadi perceraian ... dari mana sumber masalah ??? kalimat sederhana yang diucapkan saudara laki2 sang istri ....