Kamis, 28 Mei 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,

Sebuah ucapan dari para orang-orang tak beradab :v




                Kemarin, kata Facebook saya ulang tahun. Sebenarnya saya sudah tahu sih bahwa dulu saya dilahirkan pada hari Kamis, 27 Mei 1993 silam. Weton saya (katanya) Kamis Legi—pantesan saya manis hehehe. Kenapa kata Facebook? Karena kebanyakan orang-orang tahu ultah orang lain itu dari facebook hehehe.

                Tapi mari kita menyimpang sedikit. Mari kita bahas tentang kata “Ulang Tahun” dulu. Apakah kawan-kawan melihat keanehan di sana? Tidak? Ya? Oke, yang bilang ‘ya’, saya tanya lagi,”Apa anehnya?” Yap, betul.

                Dari namanya saja Ulang Tahun, harusnya sampai nilai-Aspek-Lingkungan-saya-dari-C-jadi-A-tanpa-mengulang hal tersebut tak akan terjadi. Kecuali Anda adalah Gandalf yang mengalami 3 zaman di Bumi Tengah. Dari Zaman Pendaratan Isildur sampai Penobatan Aragorn.  Mana mungkin saya yang lahir pada Tahun 1993 akan mengalami tahun 1993 lagi? Aneh.

Jumat, 08 Mei 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,



            Aku melihat banyak benda itu, terserak di sepanjang perjalanan kita. Namun kau mengacuhkannya. Kau tak ambil sedikit pandang pun padanya. Lalu kuambil satu, dan kutunjukkan padamu. Entah kenapa, aku melihat binar di mata coklat beningmu yang aneh itu. Selaksa aku melihat pagi yang kurindukan setiap harinya, namun seringkali kandas karena kalah dengan godaan kasur setelah beribadah. Aku, selalu menemukan ganti pagi di matamu.

Senin, 04 Mei 2015

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , ,


                Sudah sebulan lebih saya tidak menulis sesuatu selain sajak. Maaf, rasanya sedang mencapai titik jenuh untuk mengelola blog ini. ya, bahkan sudah ada pikiran untuk rehat setidaknya satu tahun. Namun, rencana ini beruntung ‘digagalkan’ oleh pengalaman kemarin: Tiktok Gunung Guntur. Here the story…

Pendakian ini, boleh dibilang adalah pendakian pertama saya dalam 4 bulan terakhir. Terhitung sejak perjumpaan saya dengan Matahari Pagi di Puncak Rinjani. Dan bahkan keputusan saya ikut adalah H-1, tanpa persiapan sebetulnya (jangan ditiru) serta sekedar pelarian dari TA (maaf ya Pak Dosbing hahaha). Dan Gunung Guntur ini memberikan saya pelajaran berharga.

                Cerita bermula dengan berkumpulnya 8 Swasta (Mahasiswa Tingkat Akhir) Teknik Mesin ITB berdasarkan janji yang dituliskan di Grup Line Laskar Pendaki HMM: Candra (Laptop), Tian, Nain, Madun, Ali, Jeki, dan Robi. Keren sekali, delapan lelaki yang bertekad untuk mendaki. Dan ada 2 orang (yang ngakunya) baru mendaki sekali ini: Tian dan Candra. Setelah saling tunggu dan ribet debat apakah pakai jeans atau training, maka berangkatlah kami. 8 orang pria di dalam satu mobil Honda CR-V milik Tian. Formasi 2-4-2, dan entah bagaimana safety factornya hahaha.