Bismillah,
Hari ini
saya ingin berbagi mengenai khutbah jum’at kemarin. Temanya adalah “Pendidikan
Anak Menurut Islam”. Namun dalam penceritaan ini, sebenarnya khutbah tersebut “hanya”
menginspirasi saya, sedangkan pengembangannya tetap menurut sudut pandang saya.
Jadi jika ada kebenaran maka pasti ada andil dari khutbah tersebut, sedangkan
jika ada kesalahan dalam pengembangan itu murni kesalahan saya.
Khatib
memulai dengan bercerita bahwa anak merupakan cobaan, perhiasan dunia, penyejuk
namun suatu saat dapat menjadi musuh (pembahasan mengenai ‘Kedudukan Anak Dalam
Al Qur’an tidak saya bahas dulu). Lalu beliau mulai menceritakan betapa banyak
orang yang salah kaprah dalam mendidik anak. Entah karena terlalu sayang atau
terlalu keras.
Sebagai
contoh yang paling mudah (ini penulis alami sendiri), ketika pulang sekolah
maka akan selalu ditanya
1. “Sudah makan belum?”
2. “Jajan apa aja tadi? Nggak jajan sembarangan kan?”
3. “Gimana ulangannya matematikanya? Bisa? Perlu les
matematika tidak?”
4. “Ada yang
nakal tidak di sekolah?”