Apa
yang kalian pikirkan ketika mendengar kata “mendaki gunung”? Keindahan?
Perjuangan? Ataukah persahabatan? Buat saya, ketika mendegar frasa itu, yang
teringat adalah Ninja Hatori. Karena jilbab istri saya (cieee istri ciee) mirip
dengan Ninja Hatori yang “mendaki gunung, lewati lembah. Sungai mengalir indah
ke samudra. Bersama teman bertualang.” Bah, lupakan intro tidak jelas di atas.
Intinya, ini adalah pengalaman mendaki gunung saya yang pertama—bersama istri
ehehehe.
Cerita
bermula ketika seorang kawan yang kini berprofesi sebagai Asisten Akademik di
Jurusan Teknik Mesin ITB (cerita tentang dia ada di sini) melempar wacana ke
grup Line mengenai pendakian ke Gunung Prau, Dieng. Karena saya ingat pernah
berjanji pada istri untuk ajak dia naik gunung, saya pikir kesempatan ini layak
untuk di follow up. Karena jujur,
untuk naik gunung berdua saya masih belum berani. Maklum, saya juga masih newbie di urusan beginian hehe.