Hari ini
saya akan bercerita mengenai apa yang saya dapat berdasarkan ingatan saya yang
lemah dan catatan yang payah—semoga Allah Menambah kebaikan ingatan dan catatan
saya. Yaitu mengenai hikmah Surah Asy-Syura ayat 13, terjemahannya kurang lebih
begini:
“Dia (Allah) telah Mensyariatkan kepadamu agama yang telah
Diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami Wahyukan kepadamu (Muhammad)
dan apa yang telah Kami Wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan ‘Isa, yaitu
tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di
dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang
kamu serukan kepada mereka. Allah Memilih orang yang Dia Kehendaki kepada agama
tauhid dan Memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali
(kepada-Nya).” (QS 42: 13).
Coba baca
terjemahan ayat itu (kalau sama tafsirnya, lebih bagus sih hehe), apa yang
kalian dapat? Ya, ayat itu menyebutkan 5 lima manusia terbaik; Para Ulul Azmi. Secara bahasa, Ulul Azmi
dapat diartikan sebagai “Sang Pemilik Azzam”. Sebenarnya, pada malam itu
dibahas tentang tafsir mengapa jika kepada selain Nabi Muhammad kata yang
digunakan adalah “wasiatkan”, sedangkan pada beliau “syariatkan”. Juga mengenai
kelonggaran para ulama dalam menggunakan kisah umat terdahulu untuk memberikan
semangat akan keutamaan suatu amalan, namun begitu ketat dalam menyeleksi kisah
terdahulu jika mengenai penetapan suatu hukum. Juga dibahas tentang syariat
yang masih dipertahankan Allah untuk umat terkini, dan syariat yang telah
digantikan.
Yang paling
perlu dipahami, boleh jadi syariat setiap Rasul itu berbeda-beda. Namun, dien (agama, undang-undang, jalan hidup,
ideologi) mereka semua sama: Islam dengan tauhidnya. Tauhid, yang artinya hanya
memberikan hak sebagai tuhan kepada Allah semata.
Namun, pada
tulisan ini, saya lebih ingin berbagi mengenai kelima person yang disebutkan di
atas. Mereka yang mendapatkan gelar keren berupa “Sang Pemilik Azzam”. Sebuah
gelar yang bahkan tidak Allah Berikan pada manusia pertama.
[Perhatikan Surah Thaha:
Dan sungguh telah Kami Pesankan ** kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa,
dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.(Q 20:115)
------------------------------------------------------------------
**Pesan Allah ini
tersebut dalam Q.S. 2 al-Baqarah: 35
Pada surah tersebut, dikatakan bahwa Adam Alaihissalam
dikatakan tidak memiliki kemauan yang kuat (azzam), padahal kesalahan beliau
“hanya” sekedar urusan makan buah. Simpel kan? Macam kalau kita tidak boleh
nyolong mangga tetangga, tapi iseng saja dilempar-lempar sandal. Dan kita
dengan entengnya bilang,”Alaaaaah, mangga doang kok.” Tapi hukuman buat beliau
sangat berat: diusir dari surga bro!
Lalu bagaimana dengan kita yang sering melanggar perintah
Allah yang lebih berat? Hikmah pertama;
”Janganlah melihat pada kecilnya pelanggaran yang kau lakukan, namun
lihatlah keagungan Dzat yang kau maksiati dengan pelanggaran itu.”
]
Kembali kepada urusan Ulul Azmi tadi. Selama ini, kita
mungkin hanya memahami cerita para Rasul terbaik itu “sekedar” dari
mukjizatnya. Seperti Nuh dengan bahteranya, Ibrahim dengan aksi pembakarannya,
Musa dengan tongkatnya, Isa dengan kemampuan penyembuhan dirinya (Dan terkait
hal ini, saya pernah debat dengan orang agama sebelah yang menuhankan beliau terkait
mukjizat ini), dan Muhammad dengan Isra’ Mi’raj-nya.
Cerita-cerita di atas memang spektakuler, dan seru untuk
diceritakan. Cerita seperti itu mungkin menarik sebagai cerita pengantar tidur
anak-anak kita (buat saya, masih nanti :p). Namun, jika kita hanya melihat
kisah itu secara lahiriah/normatif tanpa mengambil esensinya, lama-lama bosan
juga. Apalagi ketika kita telah dewasa, dan tahu bahwa di zaman sekarang agak
sulit menemukan relevansinya.
Karena sebenarnya yang lebih penting bukan bagaimana
bentuk mukjizat itu, tapi mengapa mukjizat itu harus ada. Bahwa dalam
cerita-cerita mereka terdapat ibrah luar biasa mengenai kemampuan untuk tetap
teguh dalam mengikuti perintah Allah (azzam) dan tentang kelurusan manhaj-nya.
Tentang cara-cara penegakan agama, dan tentang agama macam apa yang harus kita
tegakkan itu.
1.
Nuh
alaihissalam
Perhatikanlah tentang manusia dengan durrability yang tidak manusiawi ini.
Bagaimana beliau berdakwah “…selama tahun
kurang lima puluh tahun…” (QS 29: 14), dan selama itu pula pengikut beliau
sangatlah sedikit. Menurut para ahli tafsir dan sejarahwan, umatnya antara 7
dan 88 orang. Perhatikanlah, jika prestasi dakwah diukur dengan pengikut, maka
beliau mungkin Rasul yang paling suram prestasinya.
Namun, mengapa Allah Menganugerahi beliau gelar
keren tersebut. Ternyata, prestasi beliau adalah kesungguhan dan kesabaran
untuk berdakwah. Kasarnya, siapa yang mungkin mengejar prestasi dakwah beliau
jika parameternya adalah durasi? Bahkan Rasulullah pun usia dakwahnya “hanya”
23 tahun. Dari sini kita belajar tentang dakwah sebagai manhaj para Nabi dan
Rasul, dengan kesungguhan yang tak boleh main-main. Siapa pun kita, tak ada
pemakluman untuk meninggalkan dakwah. Namun juga harus diingat, tak ada pemakluman dalam kemalasan mencari
ilmu, sehingga dakwah yang salah akibat kurangnya ilmu karena kemalasan mencari
ilmu (failure root cause analysis nih
hehe) juga tidak dapat ditolerir.
2.
Ibrahim
alaihissalam
Nabi Ibrahim, bapak para nabi. Apa yang bisa kita
pelajari dari beliau?
Pada zamannya, ternyata kebathilan telah
mencapai derajat yang akut. Sehingga, beliau hanyalah satu-satunya manusia di
antara masyarakatnya yang masih memiliki otak; yaitu bahwa patung itu bukan
(perwujudan atau perantara) tuhan. Bahkan ketika beliau menghancurkan
patung-patung kerajaan buatan ayahnya, beliau ini sendirian. Beliau tak punya
organisasi, di mana beliau cukup mengonsep gerakan lalu membiarkan anak buahnya
untuk turun ke jalan. Beliau yang berpikir, bergulat dengan pikirannya, dan
mengeksekusi pemikiran itu. SENDIRIAN!
Ada hikmahnya pula mengapa beliau yang satu
orang disebut sebagai umat dalam Al-Quran.
Yaitu agar orang-orang yang mengikuti beliau tidak merasa kesepian
meskipun mereka hanyalah kafilah yang sepi. Karena kewajiban menegakkan agama
ini tidak menjadi hilang akibat sedikitnya kawan. Karena iqomatuddien adalah
fardu ‘ain.
Selain itu, beliau juga mengajarkan kita untuk
tidak selalu mempertanyakan alasan dibalik suatu perintah. Karena Allah tidak
Membebani kita tentang hal itu. Dia hanya Ingin kita tahu apa Yang Dia Mau,
lalu lakukan sebaik-baiknya. Seperti perintah pada beliau untuk membawa
putranya ke daerah terpencil bernama Mekah. Dan oleh karenanya tak penting kita
tahu keburukan makan babi. Yang penting, jangan makan babi. “Karena keajaiban
menguatkan iman, dan keimanan akan melahirkan keajaiban” –Ustad Salim A. Fillah
3.
Musa
alaihissalam
Nabi yang lahir di Mesir ini, memberikan hikmah
bahwa Allah-lah Sebaik-baik Sutradara. Bahwa manusia hanya bisa berencana, dan
Allah Sang Penentu. Bayangkanlah, betapa strategis langkah dari Fir’aun.
Sebagai orang besar, dia telah mendapat firasat mengenai kejatuhan kerajaannya.
Lalu ia memerintahkan pembunuhan setiap lelaki dari kaum yahudi. Sebuah langkah
cerdas dari salah satu ahli perang dan politik terbaik yang pernah lahir—sayang,
dia menuhankan dirinya.
Manusia boleh membuat makar. Namun Allah adalah
Sebaik-baik Pembuat makar. Dan Allah Mengilhamkan pada Ibu Musa untuk
menghanyutkan bayinya. Dan jika perintah Tuhan kita timbang dengan logika, hal
ini terasa konyol. Orang sedang bingung menyelamatkan generasi penerus, darah
dagingnya sendiri, kok malah suruh dihanyutkan. Kalau dimakan ikan gimana coba?
Tetapi Allah dengan skenario-Nya yang indah
memberikan Musa kembali ke pangkuan ibunya. Dan akhirnya Musa selamat. Dan betapa
terkadang orang-orang terdekat tidak sepemikiran dalam dakwah ini. Bisa jadi tetangga,
saudara, anak, istri, bahkan mungkin
orang tua. Dan tugas kita untuk mendakwahi mereka.
(Sehingga hendaklah niat menikah kita demi perjuangan dakwah, tak semata karena kata menye yang disebut sayang dan cinta. Bahwa menikah adalah jalan untuk mendekatkan diri pada jannah nanti, bukan sekedar penghalalan farji’)
(Sehingga hendaklah niat menikah kita demi perjuangan dakwah, tak semata karena kata menye yang disebut sayang dan cinta. Bahwa menikah adalah jalan untuk mendekatkan diri pada jannah nanti, bukan sekedar penghalalan farji’)
Dan jika pembaca ingat mengenai kisah
pengejaran Musa oleh Firaun sang super power jaman itu. Musa, tak punya
senjata, tak punya kekuatan, tak punya wilayah/negeri. Tapi Allah Selamatkan
mereka, meski akhirnya para yahudi itu jadi umat yang tak tahu diri.
4.
Isa alaihissalam
Kisah tentang Rasul yang satu ini sejatinya
masih bersambung di akhir zaman ini. Namun, kita tak boleh lupa betapa beliau
telah dikhianati kaumnya. Para bankir yang berdagang uang di Baitullah/
Bethlehem. Kisah tentang beliau mengajarkan pada kita, bahwa sebaik apapun
manusia, maka dia adalah manusia. Tak boleh dilantik jadi tuhan. Karena hal itu
bagaikan anak SMA melantik mahasiswa Teknik Mesin ITB jadi anggota HMM
(Himpunan Mahasiswa Mesin).
5.
Muhammad
shalallahu ‘alaihi wassalam
Rasul terbaik, sang pemberi syafaat, suami
paling lembut, komandan perang yang cerdas, ramah, namun tetap manly ini tak akan bisa dibahas dalam
tulisan ini. Namun satu keistimewaan yang wajib kita ketahui: Beliau satu-satunya Rasul yang “dibebani”
amanah untuk berdakwah ke seluruh manusia, bahkan seluruh alam (jin dkk wajib
tunduk juga). Rasul lain “hanya” kepada umatnya saja.
“Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota
orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat
Israel.” (Matius 10: 5-6)
Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam menegur Umar r.a, ketika ia membaca al-Qur’an dan Taurat
secara berganti-ganti untuk memperbandingkan, kata beliau SAW pada sahabatnya
itu : “Buanglah itu! Demi Dzat yang jiwa Muhammad
berada ditangan-Nya,
seandainya Musa As
masih hidup sekarang, maka tidak halal baginya kecuali harus mengikutiku,
akulah penghulu para nabi dan akulah penutup para nabi.” (HR Ahmad, III/387,
di-*hasan*-kan oleh Albani dlm *Al-Irwa’* VI/34 & *Al-Misykah* I/38)
Baik, itulah salah satu hikmah dari kisah Ulul Azmi;
tentang kelurusan manhaj mereka. Bahwa kesabaran dan keteguhan hati dalam
berdakwah pasti sudah tidak asing di telinga para aktivis dakwah. Saya sih
belum jadi aktivis dakwah :)
Jika ada manfaatnya, silahkan diambil dan share
postingan ini. Jika ada kesalahan, kritik yang berdalil akan saya terima dengan
lapang dada.
ayam bangkok aduan Live terbesar di indonesia hanya di AGEN BOLAVITA
BalasHapusYuk Coba Pengalaman Taruhan Live Casino Online Terbaik Dan Terlengkap !
Bonus Rollingan Terbesar s/d IDR 500.000.000,- Bonus 10% New Member Hanya Di Bolavita.
Bonus Casino Live Komisi Rollingan 0.5% + 0.7% Setiap Minggu Hingga Ratusan Juta.
Bonus Ini Diberikan Pada Pemain Casino Baik Menang ataupun Kalah.
Daftar Sekarang Juga Di Website www. bolavita. site
Info Lengkap Hubungi Customer Service Kami ( 24 JAM ONLINE ) :
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
WA: +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
PinoQQ
BalasHapusPINOKIUKIU.COM | PINOQQ.NET | PINOQQ.ORG|
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA : +855 96 978 7541
• BBM : DD02D468
Daftar PinoQQ
PinoQQ
PinoQQ
Agen BandarQ
Kartu Online
PinoQQ
Judi Online
AgenSakong
BandarQ