Rabu, 04 Juli 2012

Posted by Heri I. Wibowo | File under : , ,
"Divisi Keamanan adalah tempat di mana setiap tetesan keringat manusia dihargai!"
(Bang Irham, Kordiv Keamanan OSKM ITB 2012)

              Dan inilah alasan mengapa aku masih bertahan di diklat divisi ini meski osjur dan sekolah mentor telah dimulai. Di sinilah kami diajarkan tentang olahrasa, argumentasi, dan cara melobi pihak lain serta tentu saja, KEKELUARGAAN.


              Olahrasa adalah latihan bagaimana cara kita dapat mengendalikan emosi. Jadi, bukan kita yang dikendalikan oleh emosi. Kasarannya, bagaimana kita bisa mengotak-kotakkan emosi kita, dan selanjutnya memilih emosi apa yang cocok untuk situasi, waktu, dan tempat saat itu.
         
              Misalnya, dalam proses mobilisasi massa yang jumlahnya ribuan tentu kita-panitia dan peserta-harus serius. Karena alokasi waktu biasanya tidak lebih dari 15 menit. Selain itu, kita juga harus menjaga keamanan dan keselamatan berbagai pihak yang terlibat secara langsung(panitia, peserta) maupun tak langsung(pengendara mobil, motor, pejalan kaki, dan lainnya). Nah, sebab itu sangat wajar bukan jika para keamanan memasang wajah serius, agar para peserta pun terkondisikan serius pula. Coba perhatikan, wajah mereka hanya tanpa senyuman tapi TIDAK ADA ekspresi marah sedikit pun. Sekali lagi, itu semua demi kelancaran dan keselamatan peserta, panitia, dan acara itu sendiri.

             Untuk kasus yang berbeda, tentu emosi yang dipilih pun berbeda pula. Contoh realnya seperti menghentikan kendaraan ketika menyeberang jalan. Di sini, dibutuhkan kemampuan lobyying yang tinggi agar mereka mau berhenti namun tanpa merasa dirugikan. Tentulah kesopanan dan senyuman harus menjadi bagian pasukan yang mendapat tugaS tersebut.

             Sedangkan argumentasi adalah proses bagaimana membuat pihak lain dapat sependapat dengan kita. Dan ini erat hubungannya dengan lobbying yang telah kita singgung sebelumnya. Dan masih, olahrasa harus kita pakai. Jadi 3 hal tersebut mutlak harus dikuasai oleh semua Calon Keamanan OSKM ITB 2012 supaya di hari-H tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan semua selamat sampai akhir. Aamiin.

             Ehem, tentang kekeluargaan tak perlu dibahas lagi lah ya hehe :P

            Oke, jadi terlihat kan betapa keamanan itu bukan sekumpulan orang gabut yang ingin ngeksis(yaaah, kalo masih ada yang punya niat gini gak tahu sih) dan masang tampang seram. Bukan, mereka BUKAN ITU. Bersama divisi-divisi lain kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengawal kesuksesan rangkaian acara "kaderasi paling agung di Kampus Ganesha ini"(meminjam kata-kata salah seorang Danlap). Dan tentu, semua divisi punya lahan kontribusinya masing-masing, yang satu tak ada yang lebih penting dari yang lain. Anak lapangan dan non-lapangan sama-sama, bahu-membahu demi OSKM ITB 12.

             Pada awalnya,  aku berpikir untuk bisa berkontribusi lebih di acara ini adalah dengan menjadi perangkat-minimal Danpas. Namun kini aku harus berpikir ulang. Orang waktu simulasi tadi saja aku mengundurkan diri dari jabatan sebagai pendahulu barisan kok mau jadi Danpas hehehe.

              Pasti kawan-kawan bertanya, "Kok mundur kenapa Lu? Cemen Lu!" Jika konsekuensinya hanya untuk saya sendiri sih bolehlaaaaah dikatain cemen. Tapi kalo yang kena satu angkatan jurusan saya, ya repot lah. Kenapa? Ya, karena jurusan saya telah mempunyai daerah-daerah terlarang untuk dilewati di masa osjur ini. Kebayang kan susahnya kalo harus jadi Danpas yang-mungkin-suatu saat pada hari-H sangat terpaksa melewati daerah terlarang tersebut? Inilah mengapa aku mengundurkan diri tadi waktu simulasi. Belum lagi tugas angkatan buat osjur yang mengintai hehehe. Dan aku sadar, semua anggota pasukan sama penting dan berperannya dalam tugas ini. (Padahal akunya aja yang kurang usaha sih, buktinya danpasku aja anak satu jurusan sama ane dan dia sukses kok hahahaha. Anggap satu paragraf ini sekedar becandaan aja  :P)

            Oh ya, tadi waktu lari pagi kami sempat menyanyikan lagu lari divisi kami yang diadaptasikan dari lagu lari anak-anak SMA Taruna Nusantara. Wah, berasa deh semangatnya terbakar!

Bangun pagi-pagi
Menuju ke lapangan
Untuk mengikuti
Latihan keamanan
Di sinilah kami
Dibina dan ditempa
Oleh pendiklat tercinta

Mau diklat cari roti
Biar kuat waktu lari
Dicaci dimaki
Dan DIBENTAK-BENTAK
Wahai pendiklatku
Betapa malang nasibku
Wahai pendiklatku
Betapa sial nasibku

Wahai pendiklatku
Tidakkah engkau tahu
Kucinta padamu
 I LOVE YOU!

     Kemudian, tidak lupa tolong doakan aku agar bisa istiqomah ya kawan-kawan dalam menjalani semua ini :)

2 komentar:

  1. semoga bermanfaat ya diklat terpusat dan divisinya^^
    materi2 nya jangan dilupain
    hehe

    BalasHapus