Selasa, 03 Juli 2012

Posted by Heri I. Wibowo | File under :
 

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap nikmat Rabbmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).   (QS. Adh Dhuha : 11).

Menurut ayat di atas, bila kita mendapat nikmat dari-Nya hendaknya tidak disembunyikan. Nikmat  adalah kabar gembira, maka kabarkanlah. Agar dengan demikian, timbul rasa bersyukur dan doa dari orang lain. Bukan untuk pamer, apalagi sekedar membuat orang menjadi iri.


Strip ini begitu istimewa, karena untuk menempelnya pun saya harus pulang ke Semarang agar bisa ditempel sendiri oleh Mamak saya tercinta. Sehingga, saya harap nantinya semangat latihan akan meningkat jika mengingatnya :D

Sehubungan dengan hal tersebut, saya ingin berbagi kabar mengenai salah satu dari banyak nikmat yang Allah Berikan pada Hamba-Nya ini. Yaitu, setelah fix menunggu selama satu tahun lebih, latihan, dan evaluasi saya lulus(atau lolos? :P)-pada UKT Perisai Diri ke-72 cabang Bandung tangga 24 Juni 2012-untuk menyandang strip putih hijau.

Saya tidak ingin sombong dengannya, justru bagi saya strip baru ini saya merasa semakin tidak ada apa-apanya, karena makin tinggi makin kita (harusnya) sadar bahwa banyak yang belum kita mengerti. Selain iu, ada tanggung jawab lebih besar sebagai anggota Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri. Bahwa saya yang sekarang harus lebih baik dari saya yang sebelumnya, dan saya di masa depan harus lebih baik dari saya yang sekarang.

Ucapan syukur teramat sangat saya ucapkan kepada Allah Rabb Semesta Alam, yang telah memberikan saya kesehatan, kekuatan, kesabaran, dan segalanya sehingga saya dapat terus latihan silat. Kemudian, kepada junjungan saya Baginda Rasulullah, manusia sempurna yang menjadi inspirasi saya sehingga dapat menjadikan niat saya belajar silat cenderung lurus, yaitu memenuhi kewajiban I’DAD.

Setelah itu, kepada orang tua saya yang telah selalu mendukung dan mendoakan saya. Bahkan merelakan saya untuk sedikit lebih lama di Bandung demi mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat tersebut. Lalu, kepada para pelatih yang tidak kenal lelah, super sabar, dan ikhlas dalam melatih muridnya yang payah ini. Bahkan sebenarnya mereka tidak mendapat imbalan apapun ketika melatih. MasyaAllah…

Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan dan sparing saya dalam fight atau serang-hindar, yang sering memukul atau kena pukul saya-entah itu di muka, badan, atau lainnya-sehingga membuat saya lebih dan selalu lebih baik. Tanpa kalian mungkin saya tidak akan mempunyai semangat unuk mencapai tingkatan ini.

Dan terakhir, kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang begitu berperan dalam pencapaian saya ini :)

0 komentar:

Posting Komentar