Minggu, 16 September 2012

Posted by Heri I. Wibowo | File under :
             "Kita di sini mau membentuk keluarga fren! Keluarga Teknik Mesin ITB 2011" (Fren Hari) 

            Mau curhat dikit nih kawan hehehehe. Kalau aku bilang kata “kaderisasi”, apa yang ada di benak kalian? Oke deh, kalau masih terlalu ngambang, aku perjelas deh menjadi ”ospek”-ospek jurusan tepatnya. Keras, penuh tekanan ketika flow tinggi, melelahkan, menyita waktu, gak seru, dan membosankan mungkin beberapa kata yang terlintas dalam pikiran kawan semua. Gak salah sih, tapi gak terlalu bener juga.

                Kok gitu? Ya karena tidak semua kata itu tepat menurutku. Berdasarkan yang aku alami sekarang bersama fren-frenku satu jurusan dua kata terakhir tidak tepat. Jika kata yang awal-awal sih, ya gimana lagi :P

                Yang membuat seru dan tidak membosankan adalah ketika kami berkumpul, dan melakukan berbagai kegiatan bersama. Misalnya, saat awal-awal osjur kami mendapat tugas untuk foto kosan dan rumah semua fren Teknik Mesin ITB 2011. Meskipun waktu itu pun aku sedang diklat untuk menjadi panitia lapangan OSKM, aku selalu berusaha untuk mengikutinya. Dan alhamdulilah, dengan menyusul satu kali aku bisa foto di tempat tinggal frenku sebanyak fren-fren yang lain(bahasanya agak mbribet ya? Hehehe maaf terlalu bersemangat nih) .

                Masih teringat jelas bagaimana serunya menjelajahi jalanan kota Bandung bersama puluhan motor sampai ke daerah atas yang dingin banget. Saat terpencar-pencar justru menambah seru karena ada rasa deg-degan bahwa kami nyasar-padahal tak perlu takut karena ada fren sweeper di barisan paling belakang. Pernah juga dikira warga kampung kami geng motor yang mau melakukan serangan hahaha.

                Berjejalan untuk antri, dan kemudian bersalaman dengan sang empunya lalu cheese….kamipun difoto. Pulang malam hari, lalu sekedar nongkrong di basecamp(beskem) sebentar. Pokoknya ini sungguh makin menghilangkan sekat di antara kami.Juga penghilang stres setelah bagian-bagian osjur yang penuh tekanan hehe.

Foto bersama para calon Hafidz Qur'an :)

                Yang juga tak kalah seru adalah ketika mendapat konsekuensi dari panitia. Konsekuensinya adalah buka bersama di panti asuhan,pondok pesantren, atau sejenisnya saat bulan Ramadhan kemarin. kenapa kami dapat konsekuensi, ssst rahasia negara hehehe. Dan akhirnya kami memilih suatu pondok penghapal Qur’an di daerah dekat rumah salah satu fren cewek kami. Aku lupa daerahnya bahkan nama pondoknya, yang mau nambahin silahkan hehehe. Di sana kami saling becanda dengan adek-adek yang membuatku sangat kagum karena meski aku lebih tua belasan tahun, kualitas dan kuantitas hapalanku masih kalah. Satu yang kuingat, sesampainya di sana yang kulakukan adalah ngajarin beberapa fren yang ambisius buat push up kepal. Bukannya langsung masuk. Weleeeeh, padahal sama cupau hahaha. Malamnya, setelah mandi blablabla kami kumpul lagi buat menginap di beskem.

                Lalu, ada juga saat ketika danus. Entah itu danus waktu deket waktu buka, atau yang terbaru danus saat OHU ITB kemarin. Dengan celana putih Perisai Diri dan kaos angkatan, aku pun mulai menjual danusan yaitu es turbojet(es apapula ini -,-) di stand sendiri. Bahkan, yang sangat meyenangkan adalah banyak senior-atau megasenior yang membeli danusan kami. Eh bentar, pada bingung kan kenapa kami nge-danus? Gini lho kawan, salah satu tugas angkapan kami di kaderisasi ini adalah mengadakan baksos yag sesuai dengan keprofesian kami. Dana yang dibutuhkan tentu tidak sedikit, puluhan juta untuk (rencanannya) membantu desa yang kekurangan air. Oleh karenanya, salah satu caranya adalah nge-danus. Dan pengalaman masak beberapa kali danus di beskem itu menyenangkan, belajar jadi bapak rumah tangga walaupun sekedar masak air hahaha.

                Yang tentu dirasakan oleh semua teman yang sedang diospek adalah menginap di beskem. Dan angkatan kami, pernah lebih dari 5 malam berturut-turut disuruh panitia menginap(Padahal secara resmi smpai sekarang pun ospek kami belum di Grang Opening). Awalnya terasa berat, apalagi itu sudah sangat dekat dngan hari H OSKM. Namun, aku pikir itu tak terlalu buruk. Dengan tidur bareng para fren(laki-laki tentunya), entah di lantai, di karpet, di kasur(baru sekali nih) atau di depan WC aku jadi tahu gimana muka-muka mereka yang sebenarnya. Ada yang egois bahkan untuk urusan bantal(^^V) atau malah yang super gampang buat tidur. Dan dengan nginep di beskem ini, aku jadi tahu bagaimana caranya main game kartu werewolf. Sebuah game yang menuntut kemampuan kita untuk melobi seseorang(bo’ong maksudnya :P).

                Yang terbaru nih, kemarin(13-9-12) kami mengadakan acara angkatan. Tempatnya di rumah Fren Rama di Resor Dago Pakar. Habis kuliah langsung kumpul dulu, terus bareng-bareng ke sana. Widiiiiiiih, dingin laaaaaaah. Acaranya adalah makan bareng dengan menu default nasi, telur/ayam, sayur. Semua fren bawa masing-masing, terus sampai di sana dituker dan dicampur, terus dimakan bareng dalam bentuk memanjang. Seru dah pas pada ribut,”Eh, gua belum dapet nih!”. Atau,”Anj*r, gua cuma bawa telur malah dapet nasi padang. Mantap lah ini!”. Dasar (yang katanya) jurusan cowok. Setelah makan, default acara adalah nonton bareng. Dan tentu di sela acara-acara utama ada banyak yang kami lakukan. Mulai “nge-gesek” fren2 yang ultah-bahkan ketua angkatan pun kena,ngabisin berbungkus makanan yang tersisa(aku termasuk yang ini), atau ada juga nyanyi lagu galau buat mereka yang galau(yang ini lipsing doang ane :)).



                Rumah Fren Rama yang punya halaman belakang berbukit-bukit pun disulap menjadi bioskop dadakan. Dan tembok belakang menjadi layarnya. Layar tancep euy! :D

                Tapi yang namanya acara (yang kebanyakan diurus) para cowok, masih ada juga yang miss. Acara udah direncanain dengan matang, tapi tetep aja proyektonya ketinggalan di beskem-,-. Yaudah, ada deh yang ngambil itu ke beskem. Setelah semua siap, dan tenang film pun diputar. Judul filmnya “4bia”. Itu tuh, film horror yang dari Thailand. Kata fren2 sih,”Udah malam jum’at, malem-malem, di luar, film horror pula!”. Aku sih, santai aja hehehe.


                Hmm, kayaknya cukup dulu deh ceritaku. Intinya, kalau kalian bilang osjur itu cuma susah, pikir ulang deh. Tapi aku gak bilang bahwa osjur itu mudah. Yang aku bisa bilang, gak ada yang gak mungkin kalau itu dilakuin bareng fren kita. Prinsipku, selama tidak melanggar syari’at hepi aja lagi bro :D




0 komentar:

Posting Komentar