Sabtu, 29 Desember 2012

Posted by Heri I. Wibowo | File under :
Dahulu, di masa keemasan Islam, ada seorang teladan abadi sepanjang masa. Dia adalah khalifah al-Mu'tasim. Kisah heroik Al-Mu'tashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, yang disebut dengan Penaklukan kota Ammuriah.
Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang budak muslimah yang konon berasal dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar. yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi. Kainnya dikaitkanke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya.
Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim Billah dengan lafadz yang legendaris yang terus terngiang dalam telinga seorang muslim: "waa Mu'tashimaah!" (di mana engkau wahai Mutashim... Tolonglah aku!)
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seseorang meriwayatkan bahwa kepala pasukan ini telah menggedor pintu gerbang kota Ammmuriah (Turki) sementara ekor pasukannya masih ada di pintu gerbang kota Baghdad. Begitu besarnya pasukan yang dikerahkan oleh khalifah.
Catatan sejarah menyatakan di bulan April, 833 Masehi, kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya takluk di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Agustus 833 Masehi.
Sebanyak 30.000 prajurit Romawi terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada Muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku?". Dan sang budak wanita inipun dimerdekaka oleh khalifah serta orang romawi yang melecehkannya dijadikan budak bagi wanita tersebut.
Di manakan al-Mu'tasim di zaman ini, ketika banyak muslimah di larang berjilbab saat sekolah dan saat bekerja? Dimanakah pemimpin dinegara-negara Islam ketika, ribuan wanita-wanita Islam dilecehkan oleh Zionis di Palestina? Di mana pemimpin kaum Muslimin ketika seorang islamophobia merenggut nyawa Marwa Al-Sharbini (33 tahun) yang jatuh bersimbah darah dan tewas seketika setelah 18 kali tikaman pisau sepanjang 18 cm bersarang di tubuhnya.
Benar apa yang dikatakan Rasulullah صلى الله عليه و سلم “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi صلى الله عليه و سلم bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Begitu banyak umat Islam saat ini, tapi untuk melindungi seorang Muslimah pun kita tidak mampu. Pihak kaum kuffar pada hakekatnya tidak akan pernah sanggup melakukan apapun terhadap ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin) andaikan ummat ini benar-benar beriman dan yakin akan janji Allah Subhanahu Wata'ala berupa ihdal-husnayain (meraih salah satu dari dua kebaikan) yakni ‘isy kariiman au mut syahiidan (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah atau menggapai mati syahid).

2 komentar:

  1. Kapan sosok khalifah itu ada lagi....kapan islam berjaya lagi.....insyaallah Sebentar Lagi Kejayaan islam akan kembali lagi..itu sudah takdir

    BalasHapus
  2. InsyaAllah akan tegak lagi kekhalifahan, umat Islam akan jaya kembali.

    BalasHapus