Ada
sebuah kisah yang ingin kuceritakan. Cerita ini mugkin sering kita rasakan
sendiri, apalagi di jaman-jaman seperti sekarang ini.
Pada suatu malam
minggu, seorang mahasiswa sedang berjalan melewati kuburan yang kata
orang-orang sih angker. Namun, karena dia adalah anggota LDK di kampusnya
gengsi bagi dia untuk ngepir pada hal-hal
seperti itu. Namun, ketika dia sampai di depan gerbangnya, dia mendengar suara
aneh. Reflex bulu romanya berdiri karena merinding. Tapi, dia tak patah arang
dan berusaha mencari sumber suara. Healah,
ternyata itu adalah suara dua orang remaja yang sedang berduaan. Baru saja
mendapat kajian amar ma’ruf nahi munkar dia pun menyapa mereka. “Selamat malam
Mas, ngapain ya?” Dijawab,”Mau tahu aja apa mau tahu banget? Lagian, ngapain
sih tanya-tanya. Ini namanya pacaran seru, Lu dari planet mana sih gak tahu
yang namanya pacaran?”
“Ehm,
maaf Mas. Kalian udah menikah kan ya?” Dijawab lagi,”Emang muka kami udah kayak
bapak-bapak sama ibu-ibu ya?”
Si
mahasiswa bilang lagi,”Maaf Mas, apa agama Anda?”
“Islam
dong! Orang nama gua aja *******(mirip orang arab namanya). Kenapa Lu tanya2
agama?”
“Eh,
tau dong kalau yang seperti ini cuma boleh dilakukan sama orang yang udah nikah
menurut agama Islam?”
“Yep,
gua tau.”
“Lalu,
kenapa masih dilakuin?”
“Lah,
terserah gue dong. Ini hidup hidup gue. Badan badan gue. Hak asasi manusia bro!
Lu gue laporin Komnas HAM baru tahu rasa dah. Baca noh Al-Qur’an yang artinya ‘Tak
ada paksaan dalam agama’ lah Lu kok cincong. Terus gue harus bilang WOW GITU?”
****
That’s
it! Betapa kita sering mendengar dalil koplak orang-orang pendewa HAM dan
termasuk di dalamnya yang aku kritik adalah orang-orang yang mengaku Islam-tapi
liberal.
Sebenarnya,
syubhat mereka itu sangat mudah kita patahkan. Karena Allah sendiri Menyatakan
mereka itu seperti
“Perumpamaan
orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba,
sekiranya mereka mengetahui.”(Al Ankabut: 41). Kenapa mereka kusebut
mengambil pelindung selain Allah? Karena mereka menerapkan aturan selain
dari-Nya bahkan meski itu bertentangan dengan kehendak-Nya. Dan telah mahfum,
ketika kita meminta perlindungan pada seseorang kita harus mengikuti
keinginannya bukan?
Oke, ini counter
attacks buat orang-orang seperti di atas:
1.
HAM. Hak Asasi Manusia. Sesuatu yang begitu
keren. Dan definisi yang aku dapat pun juga keren, nih : Pengertian HAM menurut John Locke.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Menurut Jack Donnely, hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
Tuh kan, keren. Lihat kalimat yang
kutebalkan, di sini tak ada pemisahan antara HAM dan Hak Tuhan. Karena sesungguhnya
HAM adalah hak yang diberikan Tuhan pada hamba-Nya dan apalah hak seorang hamba
selain yang diberikan tuannya? Kalau kerja Gk sesuai kontrak aja saja dipecat apalagi yang akan terjadi jika Dipecat
Tuhan?
Namun, orang-orang sekarang mengartikan HAM
sebagai Hak Atas apa yang ada pada dirinya, dan ia bebas memperlakukannya. Padahal,
jika kita dipinjami mobil oleh perusahaan lalu mobil dinas itu kita ganti bahan
bakarnya dengan air selokan tentu bos kita akan marah besar. Begitu pula diri
dan kehidupan kita ini, hanyalah Titipan dari-Nya dan harus diperlakukan sesuai
dengan SOP yang dikeluarkan-Nya.
Sebenarnya, tentang HAM ini Allah
telah membahasnya dan ini bukti bahwa HAM hanyalah asongan setan sejak dulu dengan nama baru. Ini buktinya:
“Sudahkah
engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya.
Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? Atau apakah engkau mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu hanyalah seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat jalannya.” (Al Furqan :43-44).
Jadi HAM yang sekarang telah mengalami
peralihan makna sebenarnya hanyalah nama lain dari hawa nafsu. Mereka selalu
berdalih yang penting saya senang dan tidak mengganggu orang lain(masih
diperdebatkan) dan media ikut-ikutan pula menyuarakan bahwa mereka yang
menasihati adalah orang-orang sok suci, radikal, tak toleran, dan tak punya
kerjaan. Apalagi dengan kata-kata,”Jadi gue harus bilang wow gitu? Ih, sotoy
dah! Bebas to bas! Emang siapa Elu? Dsb”. Inilah yang sebenarnya mematikan amar
ma’ruf nahi mungkar dengan semakin apatisnya masyarakat yang akibatnya Allah
akan mengadzab kaum itu tanpa melihat dia orang baik atau tidak.
2.
Yang ini lebih koplak-buat mereka yang mengaku
Islam-liberal . Mereka berdalil dengan kalimat “tak ada paksaan dalam beragama”,
padahal jika dibaca seluruhnya akan mudah dipahami bahwa tidak seperti itu. Ini
ayat lengkapnya:
“Tidak
ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas
(perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barangsiapa ingkar
kepada Thaghut ** dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang
(teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui. “ (Al Baqarah : 256)
------------------------------------------------------------------
**Setan
dan apa saja yang disembah selain dari Allah swt..”
Di situ menurut ahli tafsir bahwa
yang tidak ada paksaan itu adalah dalam memilih agama seperti termaktub apa
surah Al-Kafirun ayat 6 “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. Inilah toleransi! Bukan
tak ada paksaan dalam menjalankan hukum-hukum agama. Semua hukum itu bersifat
memaksa. Orang kalo kita gak pakai helm saja ditilang apalagi jika tidak memaki
jilbab(bagi muslimah)? Seandainya agama ini tak ada paksaannya kenapa pula
Allah menjadikannya hukum bagi umat Islam, dan pertanyaan mendasar kenapa Allah
Menurunkannya? Jadi sekali lagi, yang bebas itu adalah memilih dien(karena
agama saya rasa terlalu sempit untuk mendefinisikan Islam dengan segala peraturannya
yang sempurna), bukan dalam menjalankan dien.
Nah,
mungkin itu salah dua dari cara membantah ironi orang-orang pendewa HAM yang
mana Hak Tuhan dikalahkan dengan Hak Asasi Manusia(yang telah mengalami
penyimpangan makna menjadi hawa nafsu manusia). Silahkan jika ada yang ingin
menambahi :D
Oh ya ingat, perhatikan caramu dalam memberi hikmah karena di luar sana memang ada orang-orang yang tidak tahu, bukan sekedar tidak mau tahu. Dan tulisan ini sedikit banyak terinspirasi dari blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar