Jaman sekarang ini dunia maya
merupakan suatu hal yang sebagian besar manusia(dengan akses pada teknologi)
telah mengunjunginya, jika tak ingin kita sebut memilikinya. Bahkan terkadang
ada seseorang yang lebih menyukai dunia maya daripada dunia nyata. Belum lagi
mereka yang merasa bahwa “Duta” dan “Dumay” sudah tak jelas batasnya atau malah
yang terlalu jelas batasnya. Di “Duta” begitu kalem, eh di “Dumay” eksis abis.
Dunia
maya memang dunia yang unik, apalagi media sosialnya. Sayangnya survey penulis
kurang menyeluruh, karena hanya merasakan “Fri*ndster” dan “Faceb*ok”. Twitter ada
sih, tapi sekedar memenuhi tugas osjur dan sampai sekarang belum pernah bikin
tweet atau apapun-ga paham dan BELUM ingin paham. Yaah, jadinya berikut adalah
beberapa keunikan yang bisa kita temukan di dalamnya-dalam versi saya.
1. Kok Kepo Sih?
Beberapa waktu yang lalu ada yang bikin status begini: “Hari ini
benar-benar melelahkan, capek banget deh”. Dan taraaaaa, ada manusia yang
diberi kemampuan untuk berempati dengan kadar berlebihan berkomentar dan percakapannya kira-kira begini:
Manusia dengan
empati(MDE): Kamu kenapa?
Yang punya
status(YPS): Gak papa kok
MDE: Beneran? Emang
tadi habis ngapain?
YPS: Ih, pengen
tahu aja. Kepo banget sih!
Komentar
saya: Setelah membongkar memori, baru tahu apa itu kata kepo dan lalu saya
berpikir,”Ini orang kayaknya butuh perhatian, giliran ada yang memperhatikan
kok marah ya?” (-_-)a
Yang
memperhatikan juga terlalu perhatian sih. So, unik kan? :p
2. Papa-Mama
Di lain
waktu saya malah melihat yang lebih keren. Ada cewek yang bikin status gini:
“ Senangnya hari
ini jalan-jalan sama kamu. Makasih yaaaaa”-bersama “nama seorang laki-laki”
Komentarnya lucu
nih:
Cowok: Iya ma,
papa juga seneng kok :*
Cewek: kamu
emang kekasih yang pengertian sama mama pah <3
Dan banyak lagi,
lupa saya hehe.
Terang
aja saya kagum. Ada ya yang pamer kemesraan rumah tangga di jejaring social. Dan
jarang kan seorang istri begitu frontal dalam mengungkapkan rasa sayang pada
suaminya. Tapi ada yang aneh, karena saya belum pernah dapet undangan
pernikahan mereka di mana salah satu pihak saya kenal. Ya sudah, karena
penasaran saya blusukan aja sekalian dan baru tahu ternyata status mereka: “Berpacaran”
(-_-“)
Dari
kagum langsung berubah jadi enek. Ada dua komentar saya. Pertama, panggilan
papa-mama, ayah-bunda, atau yang semacamnya itu berasa jadi main-main. Kalo orang
jawa bilang,”Ngono yo ngono, ning yo ojo
ngono”. Surat nikah aja belum ada boro-boro udah punya anak yang perlu
dibiasakan dengan papa-mama atau ayah-bunda. Kecuali, yaaah, kecuali… Na’udzubillah mindzalik.
Kedua, pamer kemesraan di muka umum itu gimana
ya. Berasa gak pantas gak sih? Mending kalo udah nikah, lah ini masih belum
halal aja kayak gitu. Tapi, lucu juga sih hahaha. Awas jika ada yang bilang penulis iri!
3. Berantem
Yang
ini jujur bikin sebel. Buka FB dan rencana mau lihat-lihat grup angkatan eh ada
seorang teman dengan bahasa campuran antara bahasa daerahnya dan bahasa
nasional sedang marah-marah pada angin-karena
tidak jelas siapa. Lebih suram lagi, terakhir saya tahu dia itu sudah mahasiswa
dan lelaki! Saya gak bisa menunjukkannya karena kata-katanya memang
menyebalkan, takut nanti yang baca ikutan sebel.
Komentar
saya, ini orang ngapain? Mau pamer permusuhannya? Mau pamer kelabilannya? Emang
dunia perlu tahu kalau kamu lagi mau berantem sama orang? Saya pikir justru
lebih gentle saya dan teman-teman
saya dulu waktu SMP-walaupun tidak untuk ditiru juga. Jika ada masalah sama
seseorang kami dulu langsung datang ke orang yang bermasalah, terus bilang,”Saya
tunggu pulang sekolah di gang X” dan di sana, saat diplomasi gagal, tangan
bicara(maklum anak kecil :p). Udah, gitu aja. Besok yang tahu kejadian hari ini
hanyalah kawan-kawan terdekat dan saya tak perlu mengumumkan berantem saya sama
satu sekolahan karena saya sudah bosen masuk ruang BK(Bimbingan dan Konseling). Pernah sekali di skors
saya kira sudah cukup buat tahu rasanya, gak perlu ditambah-tambah lagi ^^V
4. Curhat Galau
“Aku di sini akan selalu
setia menantimu. Rasa cinta ini tak akan pernah terganti dan selalu menyayangimu.”
Bayangin nih, kita sedang
nongkrong di taman. Ada yang main sepeda, ada yang baca buku, ada yang lagi nge-game,
ada yang lagi ngobrol, baca buku, atau sekedar mengamati saja. Lalu, tiba-tiba
seseorang yang duduk di kursi taman sebelah berkata seperti yang di atas itu. Kira-kira,
bagaimana ekspresi Anda?
Dan peluang kesalahan pun
setidaknya ada dua, yaitu orang yang di maksud tidak mengerti jika yang
dimaksud adalah dia dan orang yang tidak dimaksud bisa saja ke-ge er-an. Payah kan?
Padahal ada tuh yang namanya “Layanan Pesan Singkat”: Cepat(walau kadang
pending), tepat sasaran, dan murah(bonusnya bejibun). Tapi, yang gini ini yang
kadang bikin unik, bahkan dikomentari bukan? ;)
5. Tulisan Hieroglyph
Dulu waktu SMP kelas tiga adalah saat pertama saya punya HP. Dan,
saya cepat belajar bahasa aneh yang layaknya captcha itu: kombinasi angka dan huruf, capital dan
non-capital. Namun, di awal-awal SMA saya tahu bahwa itu tidak keren, karena
orang-orang menyebutnya bahasa alay. Dan sekarang, saya akui unik juga bahasa
itu.
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan bahasa yang tidak bisa
ditolerir lagi, bahkan oleh captcha. Saya pikir tulisannya lebih dekat dengan
bahasa alien atau mungkin kalau di bumi mirip-mirip hieroglyph kali ya. Itu
lhooo, bahasa Mesir kuno yang biasanya ada di piramida.
Nih
contohnya yang saya temukan di news feed saya hehe:
Egypt Boy(EB): Biasanya
gtu (Hmm, still
normal)
Egypt Girl(EG): Nh
gk biasa. .Luar biasa
(apaan sih -_-)
EB: Hem gtu , ,
EG: iyha_
(underscore mulai dipakai huhui)
EB: Agy apha
(yak mulai haha)
EG: Tiduran
ajha'_
EB: Gc nphi ech ,
(Ha??!!!)
EG: Nphi it apa?
(Bahkan si EG gak paham bung :v)
EB: Novi cinta ,
,
EG: Nama siapa
tuh, novi cinta..(kapok, kembali ke Indonesia. Kenapa gak
dari awal -.-!)
EB: Waduch mzich
gc ngrti , , juga
udh aem drung (ini maksudnya apa coba)
EG: Aem apa
sich, ,yng lgkap ath' pake b. Indo (wah, main suku nih
haha)
EB: Udh makn blm
cyankqu
EG: Ko shynkx kurang ajar bangetts sh kmu.. (sumpah saya tidak paham)
EB: Ea hbiz mzich gc ngrti
galak amt
EB: Ea hbiz mzich gc ngrti
galak amt
Saya: Komennya keren-keren, bikin
aspirin cepet laku nih kalo di home banyak yang ginian.
Dan
ups, percakapan pun berhenti. Jadi merasa bersalah juga saya kalau ternyata jadi
begini. Tapi, ya sudahlah :P
Oh ya, status tidak saya tuliskan karena gak enak sama yang punya. Pasti pembaca yang budiman bertanya-tanya,”Penulis gak ada kerjaan apa baca komentar di status orang -_-“ Saya jawab,”Ya kebetulan waktu itu saya nganggur, tapi sekarang saya belajar satu hal: Hati-hati pada rasa penasaranmu, atau kau akan perlu aspirin’ “.
Oh ya, status tidak saya tuliskan karena gak enak sama yang punya. Pasti pembaca yang budiman bertanya-tanya,”Penulis gak ada kerjaan apa baca komentar di status orang -_-“ Saya jawab,”Ya kebetulan waktu itu saya nganggur, tapi sekarang saya belajar satu hal: Hati-hati pada rasa penasaranmu, atau kau akan perlu aspirin’ “.
6. Berdoa
Yang
ini yang paling saya benci dari seluruh keunikan. Saya enek sekali dengan yang
jenis ini. Yaitu, golongan orang-orang yang berdoa di jejaring social. Ada banyak
hal yang salah di sana. Apa saja itu?
Pertama, Apakah Tuhan punya
Faceb*ok? Tentu enggak, karena Dia memang tidak perlu ini. Itulah kenapa ada
adab dalam berdoa. Dan yang saya tahu salah satunya-dalam agama saya-Tuhan
tidak butuh perantara. Tuhan Maha Mendengar, jadi silahkan berdoa langsung
padanya. Jangan jadikan jejaring social sebagai berhala modern. Dan sebagai
informasi saja, berhala tidak hanya dia yang dijadikan Tuhan melainkan juga yang
dijadikan sekutu-sekutu Tuhan, termasuk sebagai perantara yang tidak disyari’atkan.
Silahkan baca sejarah bagaimana orang arab Quraish dalam memperlakukan
berhalanya.
Kedua, hati-hati kita menyerupai
kaum Yahudi. Perhatikan nama “wall” yang ada di salah satu jejaring social yang
kita kenal. Karena dalam suatu artikel-dan menurut saya sangat logis juga
menyadarkan-nama itu dipilih karena agar mirip dengan tradisi yahudi dengan Tembok Ratapan-nya. Silahkan search saja di google apa itu Tembok Ratapan. Oh ya, dari
namanya para pengeluh dan pencurhat di jejaring social perlu waspada juga nih.
Yang ketiga, rawan riya’.
Maksudnya, berdoa bukan karena berdoa itu sendiri namun karena ingin dilihat
orang suka berdoa. Lha terus kalo minta didoakan teman-teman atau diaminkan gimana?
Silahkan dipikirkan dulu, sama atau beda :)
Hmm, jadi itulah beberapa
hal yang berhasil ditemukan dalam
perenungan setengah jam saya. Kiranya ada yang kurang berkenan saya mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Dan tidak lupa juga untuk mengucap terimakasih pada
pihak-pihak yang telah menjadi inspirasi tulisan ini. Tetap sehat, tetap
semangat, biar puasanya lancar. Terakhir, mari tersenyum ceria :D
Aiiih ..aiiih saya sampe mules bacanya...anda ko brilian amat, sangat observant sekali, saya copas lo, permisi ya...bals dong
BalasHapusterimakasih anda sudah mampir, lumayan dicopas, bisa buat promo :D
HapusTembok Ratapan ya Kak? Jadi inget tembok yang buat liat nilai Fidas. :P
BalasHapussorry ya, tembok ratapan saya yang ada di lab Kidas kok :v
Hapus