Minggu, 07 Desember 2014

Posted by Heri I. Wibowo | File under : ,


Hari Jum’at kemarin adalah hari yang cukup penting bagi saya. Mengapa? Pertama, karena itu Hari Jum’at, yang muslim pasti paham tentang hal ini. Kedua, karena hari itulah karya kami—Mahasiswa Teknik Mesin 2011—yang juga merupakan hasil dari tugas Matkul Perancangan 1 & 2 dipamerkan.

                Mata kuliah ini mengharuskan setiap mahasiswa mengeluarkan idenya untuk membuat sebuah alat yang bermanfaat, inovatif, kreatif, dan budgetif (maksudnya di bawah 2,5 juta, dan sialnya inflasi merusak teklap. Dasar uang kertas penuh riba). Untuk waktu sendiri, kami diberikan tenggat selama satu tahun. Semester 6 dengan Perancangan 1 (3 sks) dan semester 2 dengan Perancangan 2 (2 sks). Bisa dibilang ini adalah salah satu hajat besar jika Anda kuliah di sini, bahkan cara pengerjaannya mirip Tugas Sarjana. Tak ada kelasnya (ada sih di awal-awal), hanya berisi bimbingan, asistensi, dan presentasi.


Perancangan 1
 
Diagram Alir Perancangan
             
   Kuliah dimulai dengan sedikit review tentang ilmu perancangan, mulai dari definisi desain hingga aspek keterbuatan. Mulai dari arti kata inovasi hingga manajemen ekonomi. Dan ini, benar-benar sekedar review. Hingga akhirnya disuruhlah kami membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang. Lalu terbentuklah kelompok saya  yang terdiri dari Madun, Ucup, dan saya. Kelompok ini cukup rasis sebenarnya, karena semua anggota kelompok merupakan Orang Jawa. Satu dengan logat ngapak Kebumen, satu dengan intonasi dan volume keras khas Jawa Timuran, serta satu dengan aksen khas campuran Semarang dengan Solo. Namun, tak disangka hadirlah satu pelamar lagi bernama Yosafat, Putra Batak asli. Di mana dia yang nantinya menjadi savior kami di banyak kesempatan hehehe.

                Yap, terbentuk kelompok, lalu apa lagi? Inilah dia, mulai presentasi tentang ide. Awalnya pihak jurusan memberikan 3 opsi: Alat medis, kesehatan, dan energy terbarukan. Dan kami mengajukan beberapa ide (seingat saya): Turbin angin buka-tutup (saya), Butterfly fan (saya juga), dan alat penanam padi (Madun). Masih ada lagi, tapi saya lupa, maafkan saya Cup, Yos :(
Alat yang sudah ada
Alibaba.com

Idem


                Akhirnya saat presentasi, dosen kami Dr.Ir. I Wayan Suweca DEA, justru sangat mengapresiasi ide si Madun tersebut. Aneh, padahal alat penanam padi tak ada hubungannya dengan alat medis atau energy terbarukan. Ya sudah, yang penting berguna untuk bangsa, begitu kata beliau. Alat ini sebenarnya bukan barang baru. Barang ini sudah ada di China, bahkan kalian bisa mencari harganya di E-bay atau Alibaba.com. Harganya berkisar antara 400-2000 US Dollar. Dan dengan spek ada yang pakai engine juga tenaga manusia. Kami pun berinovasi, sedikitnya satu perubahan kecil saja agar tidak disebut plagiat.  Inovasi tersebut di antaranya adalah:

1.       Dalam arah melebar, jarak tanam dapat diatur
2.       Mekanisme pematuk digerakkan dengan gerakan pedal
3.       Pergerakannya dengan cara sliding
4.       Biaya pembuatan di bawah 2,5 juta
5.       Mudah dibongkar pasang

Gambar kasarnya kira-kira seperti berikut:

Unyu kaaan

Sudah digambar dengan lebih niat haha


                Presentasi lagi, dibantai lagi, disuruh cari alternative solusi, presentasi, dibantai lagi, disuruh meng-kuantifikasi alternative solusi, presentasi, dibantai lagi, disuruh bikin QFD, presentasi, dibantai lebih parah, dan seterusnya. Jadi jika kalian pernah lihat saya nongkrong di Kosan Ucup atau Madun, dengan Ucup pegang laptop, Madun pegang Tablet, Yosafat pegang laptop (juga), dan saya yang nonton TV, itulah kami sedang mengerjakan ini mata kuliah.

Akhirnya, cerita Perancangan 1 ditutup dengan UAS, Laporan, dan gambar teknik. Gambar teknik inilah yang nantinya menjadi momok ketika Perancangan 2, karena ternyata bikin sesuatu meski sudah ada gambarnya itu susah juga.

                Inilah kira-kira gambar tekniknya:

Gamtek


                Pada Perancangan 1 ini, sangat terlihat sudah spesialisasi kami:

1.       Ucup: Tukang mengejar-ngejar kami saat malas—dan kami malas setiap saat, pembuat laporan (sekretaris), dan penyedia snack.


2.       Yosafat: Drafter, kemampuannya di inventor membuat kami selalu menganga, apalagi dia adalah deadliner yang bertanggung jawab.


3.       Madun: Sumber info, karena (ngakunya) adalah petani ulung. Selain itu juga tukang survey harga besi, alumunium, dan semacamnya. Tidak lupa pendongeng ulung tentang kisah “ehemnya”, lumayan, bisa buat pelajaran saya hehe.


4.       Saya: Anggota penggembira.

Oh ya, nama alat kami cukup alay sebenarnya: Alat Penanan Padi RYHY-11. R= Romadun, Y= Yusuf, H= tahulaaaah, dan Y= Yosafat. Oke, Perancangan 1 tutup buku.

Baca part 2 juga ya

0 komentar:

Posting Komentar