Hari Jum’at kemarin adalah hari
yang cukup penting bagi saya. Mengapa? Pertama, karena itu Hari Jum’at, yang
muslim pasti paham tentang hal ini. Kedua, karena hari itulah karya
kami—Mahasiswa Teknik Mesin 2011—yang juga merupakan hasil dari tugas Matkul Perancangan
1 & 2 dipamerkan.
Mata
kuliah ini mengharuskan setiap mahasiswa mengeluarkan idenya untuk membuat
sebuah alat yang bermanfaat, inovatif, kreatif, dan budgetif (maksudnya di
bawah 2,5 juta, dan sialnya inflasi merusak teklap. Dasar uang kertas penuh
riba). Untuk waktu sendiri, kami diberikan tenggat selama satu tahun. Semester
6 dengan Perancangan 1 (3 sks) dan semester 2 dengan Perancangan 2 (2 sks).
Bisa dibilang ini adalah salah satu hajat besar jika Anda kuliah di sini,
bahkan cara pengerjaannya mirip Tugas Sarjana. Tak ada kelasnya (ada sih di
awal-awal), hanya berisi bimbingan, asistensi, dan presentasi.
Perancangan 1
Yap,
terbentuk kelompok, lalu apa lagi? Inilah dia, mulai presentasi tentang ide.
Awalnya pihak jurusan memberikan 3 opsi: Alat medis, kesehatan, dan energy
terbarukan. Dan kami mengajukan beberapa ide (seingat saya): Turbin angin
buka-tutup (saya), Butterfly fan (saya juga), dan alat penanam padi (Madun).
Masih ada lagi, tapi saya lupa, maafkan saya Cup, Yos :(
Alat yang sudah ada Alibaba.com |
Idem |
Akhirnya
saat presentasi, dosen kami Dr.Ir. I Wayan Suweca DEA, justru sangat
mengapresiasi ide si Madun tersebut. Aneh, padahal alat penanam padi tak ada
hubungannya dengan alat medis atau energy terbarukan. Ya sudah, yang penting
berguna untuk bangsa, begitu kata beliau. Alat ini sebenarnya bukan barang
baru. Barang ini sudah ada di China, bahkan kalian bisa mencari harganya di
E-bay atau Alibaba.com. Harganya berkisar antara 400-2000 US Dollar. Dan dengan
spek ada yang pakai engine juga tenaga manusia. Kami pun berinovasi, sedikitnya
satu perubahan kecil saja agar tidak disebut plagiat. Inovasi tersebut di antaranya adalah:
1. Dalam
arah melebar, jarak tanam dapat diatur
2. Mekanisme
pematuk digerakkan dengan gerakan pedal
3. Pergerakannya
dengan cara sliding
4. Biaya
pembuatan di bawah 2,5 juta
5. Mudah
dibongkar pasang
Gambar kasarnya kira-kira seperti
berikut:
Unyu kaaan |
Sudah digambar dengan lebih niat haha |
Presentasi
lagi, dibantai lagi, disuruh cari alternative solusi, presentasi, dibantai
lagi, disuruh meng-kuantifikasi alternative solusi, presentasi, dibantai lagi,
disuruh bikin QFD, presentasi, dibantai lebih parah, dan seterusnya. Jadi jika
kalian pernah lihat saya nongkrong di Kosan Ucup atau Madun, dengan Ucup pegang
laptop, Madun pegang Tablet, Yosafat pegang laptop (juga), dan saya yang nonton
TV, itulah kami sedang mengerjakan ini mata kuliah.
Akhirnya, cerita
Perancangan 1 ditutup dengan UAS, Laporan, dan gambar teknik. Gambar teknik
inilah yang nantinya menjadi momok ketika Perancangan 2, karena ternyata bikin
sesuatu meski sudah ada gambarnya itu susah juga.
Inilah
kira-kira gambar tekniknya:
Gamtek |
Pada
Perancangan 1 ini, sangat terlihat sudah spesialisasi kami:
1. Ucup:
Tukang mengejar-ngejar kami saat malas—dan kami malas setiap saat, pembuat
laporan (sekretaris), dan penyedia snack.
2. Yosafat:
Drafter, kemampuannya di inventor membuat kami selalu menganga, apalagi dia
adalah deadliner yang bertanggung jawab.
3. Madun:
Sumber info, karena (ngakunya) adalah petani ulung. Selain itu juga tukang
survey harga besi, alumunium, dan semacamnya. Tidak lupa pendongeng ulung tentang
kisah “ehemnya”, lumayan, bisa buat pelajaran saya hehe.
4. Saya:
Anggota penggembira.
Oh ya, nama alat
kami cukup alay sebenarnya: Alat Penanan Padi RYHY-11. R= Romadun, Y= Yusuf, H=
tahulaaaah, dan Y= Yosafat. Oke, Perancangan 1 tutup buku.
Baca part 2 juga ya
Baca part 2 juga ya
0 komentar:
Posting Komentar