Baik,
sepertinya edisi ketiga dari catatan perjalanan saya ke Pulau Bangka ini saya isi
dengan senang-senang saja. Atau tepatnya, cerita tentang dua objek wisata yang
(sempat) saya datangi. So, check it out!
Museum PT Timah
Saya berkunjung
ke sini pada hari ketiga, di mana seharusnya saya ke Kapal namun karena ada
satu dan lain hal maka tidak jadi. Beberapa jam waktu yang ada, saya manfaatkan
untuk sekedar mengunjungi suatu tempat unik. Yap, Museum PT Timah. Tidak lucu
kan jika (katanya) mau TA tentang peralatan penambangan timah tapi tak tahu
sejarahnya?
Saya
datang ke sana sendirian. Yah, karena teman saya yang S3 itu katanya sedang
mempelajari beberapa artikel dan jurnal. Maklum, dosen gitu. Bukan seperti saya
yang baru lulusan SMA dan pengangguran ini hehehe. Dan uniknya, saya pun baru
sadar bahwa museum ini sangat sedikit pengunjungnya. Namun yang patut
diapresiasi, perawatannya yang saya pikir cukup prima. Tempatnya sangat bersih
dan nyaman untuk dikunjungi. Berikut ulasan dari Bangkatour.com:
MUSIUM timah Indonesia menempati rumah dinas Hoofdt Administrateur Banka Tin
Winning (BTW) di Jalan Ahmad Yani no 179 Pangkalpinang. Rumah ini memiliki
nilai sejarah tinggi bagi kemerdekaan RI. Mesium ini menyimpan catatan
perjalanan panjang sejarah pertimahan di Bangka Belitung khususnya dan
dunia pada umumnya.
Museum Timah Indonesia, didirikan
pada tahun 1958, dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka
Belitung dan memperkanalkannya pada masyarakat luas. Pendirian museum ini
berawal tahun 50-an ketika saat itu dalam kegiatan penambangan banyak ditemukan
benda-benda tradisional yang digunakan oleh penambang jaman dahulu, utamanya
zaman Belanda.
Museum Timah baru resmi dibuka sekaligus diresmikan pada 2 Agustus 1997.
Dalam perkembangannya museum ini sangat berguna bagi masyarakat luas karena
didalamnya pengunjung bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka Belitung,
perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini.
Pada tahun 2010 silam, melihat
besarnya jumlah kunjungan wisatawan ke museum Timah akhirnya dilakukanlah
rehabilitasi, mulai dari renovasi tata letak sehingga lebih fokus pada
pertambangan. Beragam koleksi materi yang ada didalam museum juga ditambah
sehingga alur sejarah pertambangan menjadi semakin nampak.
Komitmen PT Timah Tbk untuk
memajukan museum ini juga nampak dari kerjasama yang dijalin dengan pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota melalui dinas pariwisata dan dinas
pendidikan. Dana yang dikucurkan untuk operasional museum juga cukup besar Rp
30-40 juta per bulan.
Hingga kini dana pengelolaan museum
timah Indonesia, memang masih bergantung sepenuhnya dari PT Timah Tbk. Untungnya
pengunjung tidak dipungut biaya sama seali untuk masuk ke tempat ini. Bahkan
sebaliknya, bagi para pelajar yang mengunjungi museum ini diberikan
kenang-kenangan berupa buku tulis setiap mengunjungi museum.
Museum Timah Indonesia, tidak hanya bermanfaat bagi dunia pendidikan dan
masyarakat pada umumnya yang ingin mengetahui sejarah pertimahan, namun juga
telah menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Wisata Sejarah
Museum ini menjadi salah satu Destinasi Wisata Sejarah yang menarik bagi wisatawan
karena merupakan satu satunya museum timah yang ada di Indonesia bahkan satu
satunya di dunia. Museum Timah juga menjadi daya tarik luar biasa bagi
wisatawan yang pernah memiliki ada hubungan emosional dengan Bangka Belitung,
seperti orang-orang Belanda yang dulu pernah bekerja di Bangka.
Museum ini menjadi menarik karena
disamping koleksinya tentang sejarah penambangan timah, gedungnyapun merupakan
tempat bersejarah karena dijadikan lokasi beberapa kali perundingan atau
diplomasi antara pemimpin republik yang diasingkan ke Bangka dengan Pemerintah
Belanda dan UNCI (United Nations Commission for Indonesia) sehingga lahirlah
Roem-Royen Statement pada tanggal 7 Mei 1949 (delegasi Indonesia dipimpin oleh
Mr. Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh H.J. Van Royen).
Dan
sedikit tambahan, nama Bangka sendiri merupakan serapan dari kata Vanka yang berarti timah, karena
sedemikian melimpahnya logam timah saat itu. Berikut gambar-gambarnya:
|
Jalanan Kota Pangkal Pinang |
|
Museum PT Timah |
|
Alat bor untuk eksplorasi |
|
Gambaran penambangan |
|
Prasasti |
|
Loko diesel |
|
Prasasti Kota Kapur |
|
Peta Tin Belt |
|
Alat penambangan jaman dulu sekali |
|
Gambaran penambangan jaman dulu sekali |
|
Alat purba |
|
Alat purba |
|
Tahulah |
|
Kapal keruk |
|
Timah siap ekspor |
|
Idem |
|
Idem |
|
Idem |
|
Idem |
|
Daftar tamu |
Pantai Tanjung Pesona
Nah,
kalau yang ini saya kunjungi di sela-sela waktu yang ada. Saat itu, rencananya
ada meeting dengan orang KS. Eh, ternyata ada teklap berubah. Ya sudah, oleh
Pak Yusuf, driver dari PT Timah kami
diajak ke Pantai Tanjung Pesona. Pantai di sini, masyaa Allah, bening banget!
Bahkan
saat di BWD, saya bisa melihat ikan-ikan di sekitar kapal. Seolah berkata,”Ayo
Bang, tangap aku. Goreng aku… Bakar aku… Aku sangat bergizi lho…” Namun ya
begitu, mengingat kedalaman laut yang mencapai belasan meter, agak jeri juga
sebenarnya. Apalagi membayangkan jika ada monster laut yang menanti di bawah
sana.
Baik,
kembali ke Pantai Tanjung Pesona. Berikut sedikit review dari Bangkatour.com:
Pantai Tanjung Pesona Bangka, layak disetarakan dengan sejumlah pantai
yang menjadi destinasi favorit di Indonesia. Apa kelebihan dan keunikan yang
terdapat di pantai Tanjung Pesona. Berikut ulsan singkat redaksi BangkaTour.
Pantai
Tanjung Pesona
terletak di Desa Rambak, Kecamatan Sungailiat. Berjarak 9 km dari kota
Sungailiat kabupaten Bangka. Pantai ini berada di tengah tempat antara Pantai
Teluk Uber dan Pantai Tikus. Pantai ini mempunyai panorama laut lepas, di atas
tanjung dengan susunan bebatuan besar nan eksotik. Pantai Tanjung Pesona telah
dilengkapi berbagai fasilitas wisata, dengan klasifikasi hotel berbintang empat.
Pantai
pesona memiliki pemandangan yang indah, apalagi saat melihat kearah laut. Air
lautnya cukup tenang untuk berenang. Pantai Pesona menawarkan hembusan angin
laut nan sejuk. Pepohonan besar yang terawatt baik dikawasan pesona membuat
objek wisata Bangka yang satu ini menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang
berlibut ke Bangka.
Sungguh,
andai saya ada persiapan, tentulah saya akan menceburkan diri. Tapi apa daya, safety shoes dan segala persiapan buat
meeting membuat saya hanya bisa potret-potret :)
|
Otw pantai |
|
Pantai |
|
Pantai |
|
Teman tugas belajar saya |
|
Pantai |
|
Bening |
|
Langit yang indah |
0 komentar:
Posting Komentar