sumber: http://3.bp.blogspot.com/ |
Seperti biasa, Kaprodi saya
menulis lagi di mailing list Teknik Mesin ITB 2011. Mungkin mengingat sekarang
kami di semester 6—dan itu artinya TA di depan mata—menjadikan beliau menulis
hal berikut. Saya pikir saya masih bisa mengasumsikan hal ini boleh di pasang
di blog saya ini jika melihat kata beliau tempo hari:
Saya
mengirim email berikut:
Selamat malam Pak,
Saya melihat tulisan-tulisan Bapak
di Mailing List sangat
menginspirasi. Dengan ini saya ingin
menanyakan, bolehkah jika tulisan
Bapak saya publish di tempat lain?
Hormat saya,
Heri I.W
13111070
Dan ini balasan dari beliau:
Dan ini balasan dari beliau:
Heri Yth,
Silahkan saja asal berguna untuk
bangsa Indonesia.
Salam,
ZA
So, tanpa berbanyak intro inilah
tulisan beliau yang menginspirasi tersebut:
Mhs MS Yth,
Saat ini telah terjadi kerancuan
karena banyak mahasiswa yang menganggap bahwa TA yang topiknya mengerjakan
pekerjaan industri itu jauh lebih hebat dari kalau TA yang topiknya berbau scientific
(TA di lab).
Ada perbedaan yang mendasar antara
engineeringly sound dan scientifically sound. Sebagai contoh, kalau di industri
anda diminta untuk membuat alat angkat (overhead travelling crane) misalnya
yang mampu untuk mengangkat 10 ton, maka bila setelah alat tersebut dibuat dan
di test untuk mengangkat 10 ton dan ternyata kuat, maka secara engineering anda
dikatakan hebat (engineeringly sound) tetapi secara scientific belum tentu ok.
Agar bersifat scientific, anda perlu mengujinya apakah kekuatannya benar-benar
10 ton. Jangan-jangan alat angkat yang anda buat kekuatannya 100 ton atau
bahkan 1000 ton (over design).
Nah untuk di perguruan tinggi,
terutama dalam TA, yang diharapkan adalah yang scientifically sound. Dalam TA,
inilah kesempatan anda satu-satunya untuk dilatih berfikir secara scientific.
Setelah anda kerja di industri nanti, hampir semua kerjaan yang anda lakukan
bersifat engineeringly sound. Hal ini karena saat anda bekerja di industri,
hasil karya anda sulit untuk dibuktikan secara scientific. Bayangkan: apakah
anda mau membuktikan kekuatan sesungguhnya dari jembatan atau gedung bertingkat
yang anda design (kalau anda insinyur sipil). Berapa biaya yang akan dihabiskan
kalau anda ingin menguji sampai hancur jembatan atau gedung bertingkat yang
anda buat?
Agar bersifat scientific dan dapat
dibuktikan kebenarannya, memang sering TA disederhanakan karena kalau terlalu
rumit maka terlalu banyak parameter yang tidak diketahui. Inilah yang membuat
sebagian mahasiswa menilai: pengujiannya kok cuma begitu saja ya?
Di perguruan tinggi kita mencari
jawab tentang pertanyaan: WHY, sedangkan di industri kita mencari jawab: HOW.
Anda membuat barang dan bekerja dengan baik tetapi anda tidak dapat menerangkan
kenapa barang yang anda buat dapat bekerja, anda tidak akan dihargai (tidak
akan dapat S1, apalagi S2 atau S3). Di industri, bila anda mampu membuat
sesuatu dan alat tsb bekerja maka anda akan dihargai, walau anda tidak tahu
kenapa barang/alat yang anda buat tersebut bekerja.
Jadi gunakan kesempatan langka ini
(sewaktu TA) sebaik-baiknya. Setelah anda bekerja di Industri, anda akan
diminta untuk menjawab pertanyaan HOW. Sewaktu TA, anda dituntut untuk menjawab
pertanyaan WHY.
Intermeso: Dalam hidup (setelah
lulus) anda berfikir bagaimana (HOW) caranya menjadi kaya, sedang di perguruan
tinggi anda dilatih untuk berfikir kenapa (WHY) anda perlu menjadi kaya. Dalam
masyarakat anda 'dihargai' kalau anda kaya raya, sedangkan di perguruan tinggi
anda hanya akan dihargai menjadi kaya kalau anda tahu kenapa (WHY) anda perlu menjadi
kaya (misal untuk menolong masyarakat banyak).
Salam,
KaprodiMS
_______________________________________________
Msitb2011 mailing list
semangat ya yang lagi TA, doakan adikmu sukses :') |
Perguruan Tinggi itu mencari jawaban yang benar.
Sedangkan industry mencari jawaban terbaik pada waktu itu dengan informasi yang terbatas.
Prof.Dr.Ir.
Zainal Abidin
NB: Kalau tugas perancangan
overhead travelling crane saya gimana ya Pak? Waktunya cuma seminggu kurang ini
:p
0 komentar:
Posting Komentar