Awal Perjalanan
Pernah dulu saya membaca
Tetralogi Novel “Laskar Pelangi”, dan membayangkan bagaimana rasanya hidup di
suatu tempat yang tanahnya menyimpan kekayaan alam berupa logam strategis
timah. Tempat di mana budayanya sangat unik, apalagi jika membaca bahwa warga
Melayu adalah orang-orang ramah nan paling pandai men-syukuri hidup. Perbauran
antara Suku Melayu dan orang Keturunan Tionghoa diceritakan begitu unik dan
cair. Dan akhirnya, mimpi tersebut terwujud sudah minggu kemarin.
Saat itu, saat bimbingan.
D: Dosen
H: Saya
D: Jadi, kamu
ada topic apa?
H: Wah Pak, paling yang dulu itu. Perancangan axle di
kendaraan perintis Pak. Oh ya, di SIPINTAR (web tentang Tugas Sarjana) Bapak
menawarkan opsi magang ya?
D: Mau magang di mana kamu Her?
H: Terserah Bapak saja, yang pas di mana.
D: Ya tidak bisa begitu.
H: Ehm Pak, yang berhubungan dengan alat berat ada?
D: Timah mau? BWD.
H: BWD?
D: Bucket Wheel Dredge, tuh gambarnya.
H: (Ngileeeer lihat bentuknya yang keren dan memang
benar-benar ALAT BERAT) Baik Pak, saya ambil!
Bucket Wheel Dredge Kundur-1 |
Kami bersalaman, dan singkat cerita mulai mengatur jadwal. Saya
mengatakan jika saya baru kosong saat semester 8. Namun ternyata, untuk
efektivitas dan efisiensi oleh dosen pembimbing saya diminta untuk bareng
mahasiswa S3 saja. Dan beberapa hari berikutnya saya mendapat email demikian:
“Heri,
bbrp hari lalu kita sudah kontak Timah, dan keliatannya positif. Kamu sudah mesti siap-2, kemungkinan berangkat minggu depan (Rabu/Kamis). Segera kontak dan komunikasi dengan pak Kurniawan (S3).”
bbrp hari lalu kita sudah kontak Timah, dan keliatannya positif. Kamu sudah mesti siap-2, kemungkinan berangkat minggu depan (Rabu/Kamis). Segera kontak dan komunikasi dengan pak Kurniawan (S3).”
Wow, ya galau karena praktikum dan tugas besar seperti Perancangan 2,
Metode Elemen Hingga, dan Teknik Kendaraan sedang menggila. Namun, saya
berpikir, kapan lagi saya mendapat kesempatan ini? Siapa tahu memang inilah
saat mengambil resiko, toh dari jaman masuk ITB absensi saya masih 100%. Maka
dari situ saya mulai urus segala hal yang perlu: surat izin, geser praktikum,
tugas-tugas, dan segala hal lainnya. Tak lupa, cari pinjeman ransel haha.
(Terimakasih Pak Bos yang sudah meminjamkan ransel Eigernya dan Lab Engineering
Design Center yang telah meminjamkan safety shoes).
Saat semua siap, ternyata ada satu hal unik yang terjadi. Sabtu malam,
dalam suatu perjalanan ternyata HP unyu serupa artefak saya jatuh di jalanan
kota Bandung. Demi eman-eman pada
kontak yang ada, saya pun kembali menjalani jalanan kota Bandung, dari samping
Gedung Sate sampai ke Kopo. Gila hahahaha. Yah, qodarullah tidak ketemu, dan
akhirnya jadi deh beli HP baru. Sudah smartphone, gak dumbphone lagi hehe.
Berangkat
Hari Minggu, tanggal 16-11-2014.
Setelah rebyek beli HP dan urus simcard di BEC, saya pun ke Lab EDC. Berangkat
bareng para dosen. Satu dosen pembimbing, satu dosen Metode Elemen Hingga, dan
yang satu adalah dosen Polman Bandung yang sedang ambil disertasi di ITB. Maka saya
resmi jadi minoritas dalam banyak hal: cuma saya yang masih single, cuma saya yang kepala 2, cuma saya yang belum S1, cuma saya yang bukan dosen, dan cuma saya yang belum pernah ke Pulau Bangka. Tapi kami punya satu kesamaan unik: sama-sama suku Jawa. Bahkan Pak Kariem orang Kendal cuy! haha. Nih kami:
dari kiri: Adek2 ikut nampang, saya, Pak Rachman (Dosen Pembimbing), Pak Kariem (Dosen MEH), Pak Kurniawan (Dosen Polman Bandung) |
Sekitar pukul 16.30 sampailah
kami di Bandara Soekarno-Hatta. Dan bersiap menuju ke Pangkal Pinang. Yeah!
Sampai
Singkat
cerita, sampailah kami di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka
Belitung. Saya sih di Pulau Bangka-nya, bukan di Belitungnya. Karena ini
titelnya sedang ikut dosen, ya standar hidup saya otomatis naik. Tak perlu
cerita detil deh, yang pasti saya hepi. Yah, mumpung belum ke kapal hehehe.
Oke, ceritanya sampai di sini
dulu. Nanti ada part 2 dan part-part lainnya. Yang pasti, ini salah satu
perjalanan yang memberikan pelajaran berharga buat saya. Nanti akan saya
ceritakan pengalaman saya mempelajari kebudayaan melayu, kiat bisnis Orang
Keturunan Tionghoa, tips merancang visi (mencari istri) dari seorang pengawas
pertambangan, dan yang pasti sistem operasi Bucket Wheel Dredge dari seorang
Kabag. Mechanical Maintenance. Ciao! \o/
0 komentar:
Posting Komentar