Menikahlah
wahai engkau yang masih berkutat dengan rumitnya pendidikan. Yang bahkan untuk
sekedar mengatur waktu kapan belajar, bermain, dan membantu orang tua belum
bisa. Apalagi ikut serta menyukseskan dakwah. Karena percayalah, bertambahnya
satu tanggung jawab tidak akan terlalu berpengaruh signifikan pada ritme hidupmu
yang sudah menantang tersebut. Atau siapa tahu, dengan bertambahnya satu urusan
besar maka hidup akan makin tertata. Tidakkah engkau tertantang untuk
mencobanya, kawan?
Jangan
takut menikah meski engkau belum berpenghasilan. Yang bahkan sekedar untuk uang
jajan dan jalan-jalan masih mengharap belas kasih ayah tercinta. Yang bahkan
sekedar makan saja masih harus ‘disuapi’ mama. Tak apa kawan, itu bukanlah
halangan. Karena yang penting kan dalam menikah itu ada cinta dan sayang. Biarkan
kesulitan yang akan datang membuat kau dan istrimu lebih dewasa.
Lagipula,
kenapa harus takut menikah jika ada orang tua yang siap mem-back up dirimu? Orang tua yang siap
sedia membantu pengeluaran kalian yang tanpa pemasukan. Pun jika orang tua tak
mau atau tak mampu menjadi sponsor cintamu, carilah istri yang orang tuanya
kaya. “Orang tua tak ada, masih ada mertua”, begitu istilahnya. Saat beras
kosong, gas habis, air dan listrik menunggak, serta SPP anak tak terbayar,
larilah pada orang tua maupun mertua. Percayalah, mereka tak akan menyia-nyiakan
engkau. Biar kata masih CABOT (Cinta Atas Biaya Orang Tua), peduli amat. Memangnya
gengsi bisa dimakan?
Menikahlah
engkau pemuda yang masih menomor satukan diri dan hobi. Tak perlu peduli dengan
arti skala prioritas dan pengorbanan kesenangan diri. Tak apa, karena istrimu
pasti mengerti. Bukankah jika ia mencintaimu dengan sungguh-sungguh, ia akan
memahami kesenanganmu? Ia akan senantiasa mendahulukan kebahagiaanmu. Meski di
rumah beras habis, ia akan rela uangmu engkau tabung demi membeli Tas Keril Deuter
dan persiapan pendakian Gunung Kerinci. Walau pun SPP anak menunggak, ia akan
sabar saja dengan kegemaranmu meng-upgrade
spek ‘super komputer’-mu. Atau bahkan rela naik angkot yang panas karena
uangmu yang ratusan juta lebih kau dahulukan untuk membeli Ducati Monster
alih-alih satu unit Avanza. Malah, jika istrimu sungguh wanita yang ‘shalihah’,
ia tak akan malu untuk meminta pada orang tuanya. Betul kan, kawan?
Dan
bersegeralah menikah engkau yang takut didahului orang lain. Apalagi jika orang
lain tersebut adalah kawanmu sendiri. Jangan ragu datang ke rumahnya dan
menyatakan kesanggupan. Karena menikah merupakan suatu perlombaan, dan sungguh
memalukan jika kau kalah. Tidakkah selama ini kau selalu berkompetisi baik
dalam hal akademik, game online, maupun
pertandingan antar himpunan? Tidakkah kau gengsi kalah dalam urusan yang besar
ini? Dan siapa yang menjamin, jika masih ada gadis lain yang lebih baik dari
dirinya? Aih, tidakkah kau ingat lirik lagu jaman SMA dulu,”…Because a girl like you is impossible to
find…”? Daripada menyesal karena tak mencoba, lebih baik menyesal karena
telah mencoba bukan, kawan?
Realisasikanlah
niat sucimu untuk menikah meski belum siap, karena kau HANYA takut terjerumus
zina. Inilah niat tersuci dalam menikah, SEMATA-MATA menghindari zina dan
menyalurkan NAFSU di tempat yang halal. Karena menundukkan pandangan terlalu mainstream, menjaga syura agar tak ikhtilath sangat tidak modern dan
inklusif, dan puasa hanya untuk mereka yang kekurangan uang bulanan. Menikahlah
engkau pemuda, namun berhati-hatilah dengan memiliki anak. Karena anak adalah
RESIKO PERNIKAHAN. Tundalah memiliki anak, kawanku…
Jangan
ragu untuk menikah jika engkau selalu galau dan kesepian. Tanpa visi hidup yang
jelas, bahkan sekedar to do list setelah
bangun pagi esok hari saja belum ada. Jadikanlah istrimu seorang baby sitter yang akan selalu menjagamu, seorang
ustadzah yang akan menghilangkan galaumu, seorang badut yang akan mencerahkan
harimu, dan belahan jiwa yang akan menggenapkan jiwamu yang kosong. Karena istri
adalah manusia serba bisa yang akan menyempurnakan hidupmu. Tak perlu engkau
stabil dalam emosi dan dewasa saat menikah, biar istrimu saja yang demikian.
Jadi,
menikahlah wahai kalian pemuda yang belum siap. Tak ada masalah dengan hal ini.
Note: Tulisan di atas relatif benar
jika Anda memahami apa itu SARKASME :)
Inspirasi menulis dari sini
DOWNLOAD SEKARANG JUGA...GRATIS! AYOO BURUAN DOWNLOAD TERBARU DAN TERBAIK, SAAT INI MUDAH SEKALI UNTUK BISA MENONTON FILM DRAMA KOREA, DOWNLOAD SEKARANG JUGA APLIKASI MYDRAKOR, sekarang nonton drama korea bisa di smartphone. Download sekarang juga aplikasi MYDRAKOR di googleplay gratis, film dan drama terbaru.
BalasHapushttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/