Senyum tulus para pejuang cinTA (cerita indah Tugas Akhir) ketika
syukuran IP. |
Yeah, dan terlontarlah kata-kata mutiara
berikut:
1.
“Kabeh wes podo mumet TA. Lah kene, mbayangke mumet e wae durung isa.
Dosbing ae durung oleh!”
-To, 22 th-
Mengomentari kawan-kawannya saat SMA di universitas lain yang kini telah pusing untuk persiapan sidang, bahkan sudah ada yang wisuda. Padahal jurusannya sama. Tenang Bro, I’m with you!
-To, 22 th-
Mengomentari kawan-kawannya saat SMA di universitas lain yang kini telah pusing untuk persiapan sidang, bahkan sudah ada yang wisuda. Padahal jurusannya sama. Tenang Bro, I’m with you!
2.
“Untuk urusan begini, lihatlah ke bawah. Masih banyak fakir-fakir cinta dan tuna asmara di luar sana.”
-Ar, 22 th-
Kalimat bijaknya masih menunjukkan bahwa beliau ini memang master di urusan beginian. Tidak seperti penulis yang masih newbie ini :v
-Ar, 22 th-
Kalimat bijaknya masih menunjukkan bahwa beliau ini memang master di urusan beginian. Tidak seperti penulis yang masih newbie ini :v
3.
“Makanya bro, urusan seperti “ini”, untuk meningkatkan reliability-nya,
buatlah redundancy.”
-Ma, 21 th-
Anak ini sedang berusaha mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Mata Kuliah Perawatan Mesin dalam kehidupan(-nya).
-Ma, 21 th-
Anak ini sedang berusaha mengaplikasikan ilmu yang didapat dari Mata Kuliah Perawatan Mesin dalam kehidupan(-nya).
4.
“Sing duwe asu kae pancen nggatheli!”
-Yu, 22 th-
Mengomentari seorang pengunjung yang bawa anjing dan menggonggong di parkiran. Tapi memang sih, yang punya anjing itu gak punya malu apa ya.
-Yu, 22 th-
Mengomentari seorang pengunjung yang bawa anjing dan menggonggong di parkiran. Tapi memang sih, yang punya anjing itu gak punya malu apa ya.
5.
“Makane, parkir ki illegal wae. Murah!”
-Fa, 21 th-
Ya, parkir resmi kami harus bayar ENAM RIBU buat satu buah motor, sedang jika illegal cukup DUA RIBU perak. Man!
0 komentar:
Posting Komentar